JAKARTA, BANGSAOONLINE.com - Jargon Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai partai wong cilik kini sudah berubah menjadi anti wong cilik. Inilah yang dirasakan konstituen PDIP di Jakarta setelah partai pimpinan Megawati Soekarnoputeri ini secara resmi mengusung pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, Selasa, 20 September 2016. Maklum Ahok dikenal sebagai gubernur penggusur rakyat kecil.
Seperti dilansir Tempo.co, keputusan ini menimbulkan kekecewaan dari sejumlah pihak, tak terkecuali warga Ibu Kota.
BACA JUGA:
- Mengingat Kembali Deklarasi Ciganjur, Pentingnya Menjaga Konstitusi dan Kedaulatan Rakyat
- Haul Bung Karno Ke-54, Sang Proklamator Dapat Hadiah Istimewa dari Cucu
- Cawe-Cawe Jokowi Jilid II, Disebut Jegal Anies dalam Pilgub DKI 2024
- Kehilangan 9 Kursi DPRD DKI Gegara Musuhi Anies, PDIP Bakal Dukung Anies dalam Pilgub DKI?
Warga Jakarta yang kecewa menyebutkan keputusan Megawati Soekarnoputri menunjuk pasangan inkumben itu sudah mengkhianati jutaan mimpi rakyat miskin. Mereka mengklaim terancam hidupnya karena program penggusuran yang dicanangkan oleh Ahok saat menjabat selama ini.
"PDIP mengkhianati kami yang sejak awal mendukung PDI Perjuangan dan berharap tidak mendukung Ahok. Keputusan ini memperjelas bahwa PDI Perjuangan menjadi partai anti wong cilik,” kata Deni Aryanto, Ketua RT 04 Guji Baru, Jakarta Barat, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 20 September 2016.
Deni berujar, PDI Perjuangan justru seakan melupakan bahwa kemenangan yang dicapai dalam pemilu legislatif dan Pemilu Presiden lalu berkat dukungan segenap basis tradisional, yang selama ini justru menolak kepemimpinan Ahok sebagai gubernur.
"Dengan mendukung Ahok, PDIP telah menjual harga dirinya sebagai partai dan lebih memilih kepentingan pemodal yang merusak tatanan hidup masyarakat miskin Jakarta,” kata Deni.
Penolakan juga datang dari Ketua RW 09 Rawa Badak Selatan Jakarta Utara, Jones Naibaho. Ia mengaku sebelumnya tergabung dalam basis akar rumput PDIP. Jones mengatakan akan mencabut seluruh dukungan yang selama ini telah diberikan setelah keputusan PDIP mencalonkan Ahok kembali.