Menunggu Museum Batik di Kota Batik

Menunggu Museum Batik di Kota Batik

Listen to this article

Oleh: Akh. Fawaid Ghaffar

7 TAHUN lamanya, Kabupaten ditetapkan sebagai kota batik. Penetapan Pamekasan sebagai Kota Batik itu, dilakukan di pusat kota Pamekasan yakni bundaran arek lancor. Penetapan itu dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo pada tahun 2009.

Pencanangan kota batik, juga ditandai dengan kegiatan seribu perempuan membatik sepanjang 1.530 meter. Angka tersebut diambil dari sejarah berdirinya Kabupaten tahun 1530 masehi.

Sejak itulah, batik tulis Pamekasan memiliki pasar tinggi di mata nasional hingga dunia. Beberapa pengusaha batik meraup keutungan yang sangat tinggi, akibat ditetapkan sebagai kota batik.

Pengrajin-pengrajin batik mulai berkompetisi untuk merebut konsumen. dengan motif dan corak ber-variatif. Usai deglarasi kota , beberapa Pameran yang di fasilitasi pemerintah digelar. Sebagai salah satu cara untuk memasarkan batik.

Ditengah bomingnya batik madura, Karena efek Pamekasan di canangkan sebagai kota batik. Home industri batik bermunculan di Kabupaten Pamekasan. data Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Pemkab Pamekasan, jumlah sentra batik di Kabupaten Pamekasan hingga tahun 2016 ini, sebanyak 28 sentra dan tersebar di 7 Kecamatan.

Diantaranya, Kecamatan Pamekasan berada di kelurahan Kowel yang memiliki 2 sentra yakni Toronan dan Nyalabu Daya, Kelurahan Gladak Anyar. Kecamatan Proppo ada 12 sentra masing-masing Desa Klampar 5 sentra, desa toket dan Candi Burung 3 Sentra dan desa Rang Perang Daya 1.

Untuk Kecamatan Palengaan, sebanyak 6 Sentra. Enam sentra itu berada di desa Banyupelle 2 Sentra, Desa panaan, desa angsanah, desa Akkor desa larangan badung. Kecamatan waru berada di desa waru barat, Kecamatan Pagantenan 2 Sentra yakni di desa Bulangan Haji dan desa Ambeder. Untuk di Kecamatan Galis berada di Desa Pagendingan, dan Kecamatan Tlanakan berada di Desa Larangan Slampar.

Sekalipun Kabupaten Pamekasan sudah dicanangkan sebagai kota batik sejak tahun 2009 dan sentra batiknya mencapai 28 sentra. Namun, hingga kini Kabupaten ini belum memiliki museum batik. Seperti yang dimiliki kota solo maupun Jogyakarta, yang sudah mendahului sebagai kawasan batik.

Klik Berita Selanjutnya

Lihat juga video 'Haul Akbar di Masjid Nurul Huda Pamekasan, Satukan Generasi dan Santri Kiai Mattawi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO