Kuliner Asyik Bangkalan (3): Rujak Mata Sapi

Kuliner Asyik Bangkalan (3): Rujak Mata Sapi Mata sapi asli... hhhmmmmmm. foto: net

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com – Di Bangkalan terdapat rujak mata sapi yang kini mulai diminati warga. Marinten, selaku penjual rujak mata sapi saat ditemui di warungnya, beberapa hari lalu mengatakan bahwa mata sapi ini bisa meningkatkan vitalitas lelaki.

Warung milik Marinten terletak di Jalan KH Moch Kholil Bangkalan ini, sudah berdiri sejak 13 tahun lalu dan dirinya mengaku bahwa sudah memiliki pelanggan tersendiri. “Dengan rasanya yang kenyal dan harga yang terjangkau membuat pelanggan tetap datang kesini,”ujar dia.

Baca Juga: Wakil Bupati Pamekasan Berharap Grand Opening Mie Gacoan Berikan Manfaat untuk Masyarakat

Alasan tersebut yang meyakinkan dirinya bahwa penikmat rujak mata sapi menyempatkan diri untuk mampir ke warungnya tersebut. Dirinya mengatakan bahwa awalnya hanya menjual rujak cingur.

“Saya ini awalnya hanya jual rujak cingur kemudian sekarang saya rubah dengan rujak mata sapi. Jadi bahan cingurnya dirubah dengan mata sapi,” kata dia.

Dirinya juga mengatakan harga rujak mata sapi yang dijualnya hanya Rp 15 ribu per porsi.

Baca Juga: Mie Gacoan Hadir di Pamekasan

Marinten memiliki tekat untuk berjualan rujak mata sapi dikarenakan mudah mendapatkan mata sapi dengan harga yang terjangkau dari pasar. Hal tersebut bermula dari banyaknya organ kepala sapi yang tidak laku di pasar tradisional daerahnya. “Saya biasanya stok untuk mata sapi sehari lima kilogram dengan harga Rp 80 ribu per kilonya,” jelas dia.

Sehingga dirinya dalam menjual rujak mata sapi tidak terlalu repot untuk stok bahan dasar rujaknya yaitu mata sapi.

Sebelumnya, banyak masyarakat yang beranggapan bahwa rujak mata sapi miliknya itu bukan mata sapi sungguhan. “Banyak yang mengira bahwa mata sapi itu hanya telor, tapi sebenarnya bukan,” ungkap dia.

Baca Juga: UAS Resmikan Cafe dan Resto Palappa Genna' di Pamekasan

Sehingga dirinya juga mengaku melihat pembelinya kaget saat melihat sajian rujaknya yang ternyata bukan telor mata sapi tetapi mata sapi sungguhan. Hal tersebut menjadi alasan dia sebagai keunikan rujaknya, karena belum ditemui di daerah lainnya.

Dirinya mengaku dalam hal omzet yang didapat selama berjualan rujak mata sapi ini relatif. Dikarenakan terdapat bahan-bahan bumbunya yang biasanya mahal seperti harga cabe. Sehingga dia hanya menyebutkan pendapatan perharinya dengan kisaran harga saja. “Kalau warung ramai, bisa mendapat hampir 1 juta. Tapi kalau sepi ya mungkin cuma 150 ribu perhari,”ujarnya.

Disisi lain, Hasan, salah satu pembeli rujak mata sapi mengatakan bahwa rujak mata sapi ini hanya terdapat di daerah Bangkalan sehingga pihaknya menyempatkan untuk ke warung Marinten untuk membeli rujak tersebut. “Saya sudah ketagihan makan rujak ini terutama kalau siang hari. Rasanya kenyal dan gurih sehingga melebihi rasa rujak-rujak lainnya,” ungkap dia. (rizkyalvian/UTM).

Baca Juga: Bagi yang Sudah Divaksin Covid-19, Silakan Makan Gratis di Bani Food Court

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO