​Debat Capres AS, Saling Bongkar Skandal, Trump Ancam Penjarakan Hillary

​Debat Capres AS, Saling Bongkar Skandal, Trump Ancam Penjarakan Hillary Donald Trump membongkar kasus Bill Clinton yang dituding pernah melakukan kekerasan seksual kepada wanita. Tampak empat wanita yang dianggap korban kekerasan seksual Clintong di bawa Trump dalam kampanye dan jumpa pers. foto: facebook trump/ liputan6.com

ST. LOUIS, BANGSAONLINE.com – Debat calon presiden (Capres) benar-benar seru dan panas karena saling membongkar skandal yang dialami masing-masing capres.

Bahkan Donald J. Trump, kandidat presiden dari Partai Republik, mengancam akan memenjarakan rivalnya, Hillary R.Clinton jika ia terpilih sebagai Presiden pada November 2016.

Baca Juga: Pemimpin Psikopat

Ancaman yang dilontarkan dalam debat capres kedua di Washington University, St. Louis, Louisiana, Ahad malam waktu setempat, terkait kasus penggunaan server pribadi Clinton saat menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS.

“Jika terpilih saya akan menunjuk jaksa khusus untuk menuntut skandal Hillary Clinton. Anda akan dipenjara,” kata Trump, yang disambut sorakan para pendukungnya.

Clinton dalam debat itu mengakui bahwa penggunaan server pribadi untuk menjawab email resminya sebagai Menlu adalah sebuah kesalahan. “Tapi saya menjamin tidak ada informasi rahasia yang bocor,” ujar Clinton.

Baca Juga: Temui Pengusaha di Vietnam, Jokowi Ajak untuk Berinvestasi di IKN

Trump langsung membalas dengan menyebut pertemuan Bill Clinton, suami Hillary, dan Jaksa Agung Loretta Lynch. Pertemuan ini terkait dengan penyelidikan skandal email Hillary yang menjadi bulan-bulanan Partai Republik di Kongres. “Seharusnya Anda malu karena adanya pertemuan ini,” kata Trump mencecar Hillary.

Anderson Cooper sebagai moderator berusaha mengubah topik, yang membuat Trump marah. “Kenapa Anda tidak mengungkit soal email ini?” Cooper membalas bahwa topik ini baru saja diangkat. Trump langsung menuduh moderator berpihak pada Hillary.

Yang menarik, dalam debat itu Trump diapit oleh Paula Jones, Kathleen Willey, dan Juanita Broaddrick, yang masing-masing menuduh Bill Clinton telah melakukan kekerasan seksual. Ketiga wanita itu juga menuduh bahwa Hillary Clinton pernah mengintimidasi mereka.

Baca Juga: Jaksa Khusus Kasus Dugaan Korupsi Anak Presiden

"Tindakan berbicara lebih keras dari kata-kata," ujar Broaddrick seperti dilansir dari Fox News, Senin (10/10/2016).

"Trump mungkin telah mengatakan beberapa hal buruk, tapi Bill Clinton memerkosa saya dan Hillary Clinton mengancam saya," imbuh dia.

Selain itu, hadir juga Kathly Shelton. Wanita tersebut menyebut bahwa Hillary membela pria yang telah memerkosa dirinya saat berusia 12 tahun pada 1975.

Baca Juga: Hebatnya Jurnalisme The New York Times dalam Tragedi Titan

"Hillary melakukan hal kepada saya yang tak pantas dilakukan untuk anak umur 12 tahun. Dan dia bilang bahwa ia mendukung perempuan dan anak-anak," ujar Shelton.

Dalam konferensi pers, Trump memperkenalkan sedikit tentang empat wanita itu. "Keempat wanita pemberani ini telah diminta untuk berada di sini dan suatu kehormatan bagi kami untuk membantu mereka," ujar Trump.

Trump mengadakan konferensi pers yang menghadirkan empat wanita yang telah menuduh suami Hillary Clinton, Bill Clinton, telah melakukan kekerasan seksual atau pemerkosaan.

Baca Juga: Korupsi Rp 1 Triliun, Tangan Ketua DPRD Diborgol

Trump memposting video konferensi pers yang dilakukan di St Louis, Missouri, dalam laman Facebooknya kurang dari 90 menit sebelum debat capres kedua dilaksanakan.

Direktur Komunikasi Hillary for America, Jennifer Palmieri, merespons konferensi pers yang dilakukan Trump dalam sebuah pernyataan. "Kami tak terkejut melihat melanjutkan upaya penghancurannya," ujar Palmieri.

"Hillary Clinton memahami kesempatan di town hall ini untuk berbicara dengan para pemilih di atas panggung dan penonton tentang isu-isu yang penting bagi mereka, dan aksi tak mengubah hal itu...Seperti biasa, dia siap untuk menangani setiap cacian ," imbuh dia.

Baca Juga: Donald Trump Punya Bakat Provokator Sejak Muda, Lima Anak Tak Bersalah Dipenjara

Trump sendiri beberapa hari lalu terperosok ke dalam skandal baru, di mana rekaman pembicaraan vulgarnya tentang wanita pada 2005 bocor ke publik.

Atas bocornya rekaman itu, Trump telah meminta maaf pada Jumat 7 Oktober malam, namun banyak anggota Partai Republik yang memintanya untuk mundur sebagai calon presiden.

Trump sebelumnya telah mengatakan bahwa dirinya akan mengungkit skandal Bill Clinton dengan sejumlah wanita dalam debat pertama. Tapi akhirnya ia keberatan karena putri Clinton, Chelsea, berada di barisan penonton.

Baca Juga: Terancam Jadi Tersangka, Donald Trump Sebut Jaksa Binatang, Tutup Mulut Cewek Rp2 M

Kemungkinan Trump akan membawa skandal tersebut dalam debat kedua yang diadakan di Washington University, St Louis, Missouri.

Sumber: Tempo.co/Liputan6.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO