Pidato Mega di HUT PDIP Dinilai Lecehkan Islam dan Pancasila, PPP: Dia Tidak Paham Agama

Pidato Mega di HUT PDIP Dinilai Lecehkan Islam dan Pancasila, PPP: Dia Tidak Paham Agama

“Jangan sekali-sekali berbicara rasis baik untuk bangsa sendiri maupun bangsa lain di dunia serta menjaga sopan santun tata budaya bangsa,” tegasnya.

Politisi Gerindra itu juga menyoroti pernyataan yang menyinggung sikap keagamaan terkait Arab, Hindu, dan lainnya, yang dinilainya juga menyudutkan pihak lain.

Dia sepakat bahwa bangsa indonesia memang tidak perlu menjadi seperti bangsa lain tapi perlu dipahami bahwa dalam ibadah-ibadah Islam itu banyak yang menggunakan bahasa Arab. Ini menurut Romo bukan berarti kita menjadi seperti bangsa Arab.

“Selain itu sangat tidak layak kalau kita mendeskreditkan bangsa lain hanya karena persoalan agamanya,” ujarnya.

Menurutnya, pidato telah menghina semua hal yang terkait dengan Islam. Bahkan dianggap sebagai penistaan yang sangat menusuk iman Islam.

Dia pun meminta untuk mempertanggungjawabkan isi pidatonya tersebut karena telah menghina Allah SWT, Al-Quran, Nabi Muhammad SAW dan umat Islam.

"Pidato itu terutama yang dia katakan bahwa firman Allah itu adalah ramalan adalah penistaan yang sangat menusuk akidah umat Islam dan harus dipertanggungjawabkan," tegasnya seperti dilansir RMOL.co.

Tidak itu saja, Anggota Komisi III DPR ini mengatakan kalau telah menghina iman Islam karena salah satu bunyi rukum iman percaya pada hari akhir, dan kalau tidak percaya hari akhir maka dia bukan Islam.

Sedangkan Prof. Ryaas Rasyid mengatakan, di dalam pidato itu ada pesan yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Walaupun menurutnya, sang pembaca pidato, Mega, tidak memiliki niat untuk itu.

Ryaas Rasyid mengatakan, dirinya mengenal Mega cukup lama dan tahu batas kemampuannya berpidato dan berkomunikasi.

“Penulis pidatonya pasti seorang yang anti-Islam atau sangat takut pada kebangkitan Islam atau mau menempatkan PDI Perjuangan pada garis depan konfrontasi nasionalis terhadap Islam. Ini sangat berbahaya,” kata Ryaas.

Ryaas Rasyid meminta ummat Islam tidak langsung terpancing atau terprovokasi untuk melawan . Apalagi menempatkan sebagai sasaran. Sebab tujuan penulis pidato itu agar ummat menyasar ke karena Mega akan otomatis dibela kaum marhaenis.

“Target kelompok anti Islam itu adalah membenturkan nasionalis-marhaenis versus Islam. Ini yang ingin dibenturkan oleh kekuatan anti Islam itu,” ujar Ryaas. (rmol.co/poskotanews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO