BPBD Jatim Ajak Masyakat Gelar Simulasi Bencana Serentak pada 26 April 2017

BPBD Jatim Ajak Masyakat Gelar Simulasi Bencana Serentak pada 26 April 2017 Simulasi tanggap bencana di Jatim. (antara)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur mengajak masyarakat untuk menggelar simulasi bencana secara serentak pada 26 April. Tanggal tersebut merupakan waktu pencanangan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) sekaligus pengesahan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

Kapala Bidang Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim, Bambang Agus Legowo mengatakan, simulasi penanggulangan bencana serentak seluruh Indonesia pada 26 April 2017 pada pukul 10.00 merupakan inisiatif Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Bersamaan dengan dengan ini juga akan digulirkan Gerakan Nasional Peningkatan Kesadaran, Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan.

Baca Juga: Dongkrak Kompetensi Pegawai, BPBD Jatim Gelar Pelatihan Asesmen Gedung dari Gempa Bumi dan Kebakaran

“Simulasi sangat bermanfaat untuk membudayakan latihan secara terpadu, terencana dan berkesinambungan guna meningkatkan kesadaran, kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat,” tutur Bambang Agus Legowo saat ditemui wartawan di Kantor BPBD Jatim, Selasa (18/4).

Lebih lanjut, ia menjelaskan imbauan agar menggelar simulasi bencana berlaku juga untuk instansi pemerintah maupun swasta. BNPB bahkan sudah mengirimkan surat edaran pada seluruh Gubernur se-Indonesia agar simulasi bisa dilakukan di masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

“Bisa memilih jenis simulasi yang akan dijalankan sesuai dengan kapasitas dan relevansinya dengan instansi /lembaga masing-masing. Misalnya difokuskan pada bencana kebakaran atau gempa,” ujarnya.

Baca Juga: Bersama Australia Government, BNPB Gelar Misi Pemantauan Program Siap Siaga

Diungkapkkan Agus, simulasi akan meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat dan pemangku kepentingan dalam menghadapi risiko bencana berdasarkan potensi bencana di daerahnya masing-masing, meningkatkan partisipasi, dan membangun budaya gotong royong, kerelawanan serta kedermawanan dan mengetahui capaian (tolok ukur) tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana. (jnr/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO