GRESIK, BANGSAONLINE.com - Sebagai bentuk aksi penolakan terhadap perprloncoan saat MOS (masa orientasi sekolah), SMA Muhammadiyah 10 (SMAMIO) GKB (Gresik Kota Baru) menggelar deklarasi anti bullying, kemarin. Deklarasi ini diikuti seluruh siswa, guru dan civitas akademika sekolah lain.
Deklarasi anti bullying dilakukan dengan cara menandatangani petisi di kain putih sepanjang 2 meter.
BACA JUGA:
- Syahrul Terkesan dengan Sistem Pembelajaran di SMP Milik Ainun Najib
- Sertifikat Ditolak, Ketua Fraksi PKB DPRD Gresik Dampingi Orang Tua Atlet Daftar PPDB Jalur Prestasi
- PPDB Gresik 2024, Direktur YLBH FT Ingatkan Orang Tua Jangan Sampai Melanggar Hukum
- Petrokimia Gresik Dorong Siswa SD Jadi Generasi Penerus Bangsa dan Berani Bermimpi
Menurut Kepala SMA Muhammadiyah 10 GKB Isa Iskandar, kegiatan tersebut merupakan upaya untuk menghapus budaya bullying yang biasanya marak terjadi terjadi saat MOS.
"Banyaknya kasus bullying yang beredar di media akan mempengaruhi pemikiran anak. Untuk itu, kami mendeklarasikan sebagai sekolah anti bullying. Cara ini merupakan bagian dari motto kami yakni sekolahku adalah surgaku," ujarnya.
Isa menambahkan, deklarasi penolakan bullying juga bertujuan untuk membangun karakter positif dalam pembelajaran. Sebab menurutnya, bullying merupakan sumber dari perpeloncoan di sekolah saat MOS.
"Deklarasi anti bullying akan melahirkan saling mengasihi saling meng-backup. Jika dilakukan akan muncul aktivitas proses belajar mengajar yang terbentuk dalam karakter positif," pungkasnya.
Ahmad Fauzul Akbar, salah satu siswa, menyambut deklarasi tersebut. "Dengan adanya stop bullying, akan ada kerjasama yang baik antar teman. Sebab aksi bullying akan menjadikan siswa kurang Pede (percaya diri). Semoga aksi ini bisa ditiru sekolah lain," kata siswa kelas XI SMAMIO ini. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News