SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Omace, nama produk yang tercipta dengan ide awal memanfaatkan barang sisa dan sekarang omzetnya mencapai Rp 10.000.000 per bulan.
Usahanya berawal dari 8 tahun yang lalu saat melihat bahan untuk kado temannya yang tersisa. Akhirnya Aulya dan Zie mempunyai ide untuk mengolah bahan-bahan sisa tersebut menjadi barang yang bernilai. Barang yang pertama kali tercipta adalah aksesoris yaitu gelang dan kalung. Setelah itu aksesoris sukses terjual barulah ada ide lain untuk membuat tas.
BACA JUGA:
- Suvenir G20 Pilihan Presiden Joko Widodo: Radio Kayu Tipe Klasik Modern
- Ibu Rumah Tangga di Kediri Sukses Sulap Gelas Plastik Bekas Jadi Tempat Tisu dan Aneka Suvenir
- Berbahan Kaos Kaki Bekas dan Klobot, Ibu-ibu PKK Ngampelsari Buat Decoupage Dompet hingga Boneka
- Satgas TMMD ke-110 Berikan Bantuan Modal dan Pemasaran ke Warga Harjomulyo Jember
Bahan untuk membuat tas adalah kanvas dan juga kulit imitasi. Semua bahan diperolehnya dari pasar Kramat Gantung Surabaya. Untuk bahan sendiri, Aulya dan juga timnya memilih bahan yang paling bagus untuk membuat tas dan juga aksesorisnya, karena menurutnya kualitas adalah yang utama.
“Dari awal saya sudah bekerja secara tim dengan teman saya Zie. Cuma dua orang awalnya. Setelah itu disusul dua teman lagi yaitu Nita dan Risma. Total sekarang ada 4 tim inti di Omace. Setiap anggota dari tim mempunyai tugas untuk mendesain produk,” tutur Aulya pada wawancara Senin (05/03).
Setelah bahan dan desain sudah ada, selanjutnya adalah proses penjahitan. Untuk proses penjahitan Tim Omace mempunyai penjahit khusus yang berada di Tanggulangin Sidoarjo. Sedangkan untuk produksi aksesoris ada di Sukodono Surabaya.
Pertama kali pemasaran produk Omace selalu ada setiap ada bazar. Bazar yang pertama kali diikuti adalah di Sun City Sidoarjo. Produk yang dipasarkan untuk pertama kali yaitu aksesoris.
Klik Berita Selanjutnya