"Saya mewakili pedagang pasar tradisional, meminta agar Gus Ipul kelak bisa mempermudah kami untuk mengurus pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR). Selama ini, pengurusan KUR terlihat njelimet," kata dia.
Menanggapi keluhan-keluhan itu, Gus Ipul setuju dengan usulan pelatihan bagi para pedagang tradisional. Sejak awal, Gus Ipul bersama Puti Guntur Soekarno memang berkomitmen agar pasar tradisional bisa terawat dan terjaga sebagai pusat ekonomi kerakyatan.
Menurut keponakan KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) ini, adanya pasar modern tidak membuat pasar tradisional lantas mati. Karena market share nya sudah berbeda.
"Makanya kami akan sediakan pelatihan bagi pedagang pasar tradisional ini, agar tidak kalah dengan pasar modern," tutur Wakil Gubernur dua periode ini.
Terkait distribusi KUR, menurutnya bisa dimanfaatkan optimal oleh masyarakat, khususnya pedagang tradisional maupun pelaku UMKM. Pemerintah sendiri terus berupaya kredit KUR dengan bunga seringan mungkin.
"Tahun ini, ditetapkan bunga KUR 7 persen, dari sebelumnya 9 persen per tahunnya. Saya yakin ke depannya bisa lebih murah hingga 6 persen setahunnya," tuturnya.
Selain itu, Gus Ipul mengapresiasi tata kelola dan pembagian kawasan Pasar Benowo (zoning). Ia melihat, meski dikelola oleh masyarakat sendiri, zoningnya sudah tertata rapi. Kawasan untuk khusus pakaian, terkelompok sendiri dan terpisah dengan kelompok seperti ikan dan lain sebagainya.
"Juga yang perlu ditingkatkan untuk merevitalisasi infrastruktur pasar. Dimulai dari akses jalan, penerangan, sarana dan prasarana seperti kamar mandi maupun mushola harus ditingkatkan dan diperbaiki," pungkasnya. (ian/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News