Siber Polda Jatim Ungkap Prostitusi Online yang Jual Ratusan Wanita​

Siber Polda Jatim Ungkap Prostitusi Online yang Jual Ratusan Wanita​ Tersangka bersama barang bukti berupa foto-foto wanita.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Lagi, Yunita alis YW alias Swan love alias Swan alias Keiko kembali ditangkap anggota Subdituh V/Siber Ditreskrimsus Polda Jatim. Ia diciduk  saat melakukan layanan jasa PSK (Pekerja Seks Komersial) di Hotel Malibu, Senin (7/5).

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera didampingi Wadir Reskrimsus AKBP Arman Asmara SIK, merilis hasil ungkap kasus tindak pidana prostitusi online di Balai Wartawan Mapolda Jatim, Rabu (9/5).

"Ini merupakan hasil sementara ungkap kasus prostitusi terbesar tahun 2018," ungkap Arman Asmara.

Dalam rilis tersebut, juga ditunjutkkan ratusan foto wanita hampir bugil yang ditawarkan ke sejumlah pria berhidung belang melalui media sosial untuk bertransaksi layanan jasa PSK. "Setelah transaksi selesai, mereka kemudian sepakat bertemu dan berhubungan intim di sebuah hotel," jelas Arman.

Tersangka menyediakan layanan jasa PSK di beberapa kota besar di Indonesia, dengan tarif berkisar antara Rp 1,5 juta - Rp 5 juta. "Kegiatan seks komersial ini dibongkar dua bulan lalu, berkat patroli siber yang dilakukan jajaran Subdit Siber yang menemukan keganjilan di mana ada tawar menawar, transaksi oleh seseorang dengan orang lain," terang Arman.

Arman menjelaskan keuntungan yang diperoleh sang mucikari sebesar 35 persen dari tarif yang disepakati. Pelanggan menyetor uang terlebih dahulu ke rekening atas nama Eka Ayu Febrianty, baru layanan jasa seks komersial diberikan anak buahnya sesuai dengan foto.

"Jika orang yang didatangkan tidak sesuai dengan foto, maka Y memberikan foto lain," katanya.

Terungkapnya kasus ini, telah menguak sejumlah fakta bahwa hanya dengan kendali media sosial, tersangka bisa menjual jasa layananan seks komersial dari ratusan wanita yang berasal dari 7 provinsi di Indonesia. Antara lain Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Kalimantan.

Dari ratusan wanita yang diperjual belikan itu, Arman menegaskan tidak ada artis yang terlibat. Namun, kata dia, rata-rata wanita memiliki paras yang cantik sesuai permintaan para pelanggan.

Menurut pengakuan tersangka, bisnis esek-esek digelutinya sejak 2 tahun lalu dan dibuat oleh sebuah komunitas. Ia juga mengaku, dirinya yang biasa dipanggil Keiko tersebut juga pernah ditahan oleh Polrestabes Surabaya dalam kasus yang sama.

"Saya kembali melakukan ini karena kebutuhan makan dan usaha saya," kata Keiko. (ana/ian)

Lihat juga video 'Geger! Warga Banyu Urip Surabaya Temukan Mayat Bayi Saat Kerja Bakti':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO