SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Jenazah pelaku bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jl Arjuno, Dita Oepriyanto, dikubur di tempat pemakaman khusus milik Pemkab Sidoarjo di Jalan Mayjend Sungkono, Kamis (24/5).
Beberapa saat kemudian, di tempat yang sama juga dimakamkan dua jenazah anaknya, YF (18) dan FH (16) yang tewas dalam bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela Jl Ngagel, Surabaya.
BACA JUGA:
- Cegah Ajaran Radikalisme Melalui Medsos, Polresta Sidoarjo Perkuat Barisan Netizen
- Optimalkan Program Deradikalisasi, Kepala BNPT Kunjungi WBP Kasus Teroris di Lapas Kelas I Surabaya
- Kepala BNPT Kunjungi WBP Kasus Teroris di Lapas I Surabaya, Diskusi Dengan Umar Patek
- Densus 88 Anti Teror Tangkap 6 Terduga Teroris di Jatim, Salah Satunya Ustadz Azhari
Tiga jenazah itu dikirim dari RS Bhayangkara Polda Jatim ke Sidoarjo, Kamis siang. Begitu sampai di makam, tiga jenazah diturunkan bergantian dan langsung dikuburkan. Sama dengan proses pemakaman para terduga teroris sebelumnya.
Jenazah Dita dimakamkan dalam satu liang lahat, sendirian. Sementara dua anaknya, dikubur di satu liang lahat yang berada di sebelah utara makam Dita.
Seperti pemakaman para terduga teroris sebelumnya di tempat ini, prosesnya juga sangat cepat. Tanpa ada doa-doa atau ritual lain seperti pemakaman pada umumnya.
Begitu peti-peti jenazah itu tiba, semua langsung bergiliran dimasukkan ke dalam liang lahat yang telah disiapkan, lantas diuruk dan dipasangi nisan, dan selesai.
Proses pemakaman para terduga teroris tersebut juga mendapat pengawalan ketat dari personil kepolisian. Termasuk dari Polda Jatim, maupun pengamanan dari Polres setempat.
Dengan dimakamkannya tiga jenazah ini, berarti sudah ada 17 jenazah terduga teroris yang dimakamkan di tempat ini.
Klik Berita Selanjutnya