Seminar itu mendatangkan Najih Ar Rohmatani selaku Sekjen Ikatan Alumni Syam Indonesia sebagai pemateri. Ia memaparkan tentang persamaan menjaga Pancasila dengan menjaga agama.
"Bahwa Suriah terlambat mengantisiapasi kelompok radikalisme, sehingga mereka memanfaatkan media sosial sebagai sarana menyebarkan idealismenya. Demo mulai marak di mana dan ulama difitnah," kata Gus Najih yang merupakan Alumni PP. Sarang, Rembang.
"Suriah dulu negara yang makmur, aman, ulamanya banyak, banyak kitab-kitab yang ditulis oleh ulama Suriah (Syam). Tapi Suriah saat ini berubah 180 drajat," tuturnya.
Narasumber lainnya, Makruf Khozin dari Aswaja Jatim, menyoroti keterlambatan Indonesia membekukan HTI. "Negara lain sudah lama dibubarkan dan tokoh-tokohnya ditangkap. Masih untung di Indonesia tokohnya tidak ditangkap," ungkapnya.
Hadir dalam seminar tersebut, semua Pewira serta Kapolsek jajaran se-Kabupaten Bangakalan. Kemudian Ulama, Masyarakat, FKUB, Organisasi Kepemudaan, Ketua Fatayat, dan Ketua PCNU Bangkalan. (uzi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News