Tingkatkan Produktivitas, PG Berikan Solusi untuk Petani di Bengkulu

Tingkatkan Produktivitas, PG Berikan Solusi untuk Petani di Bengkulu Dirut PG Rahmad Pribadi (tengah) memetik bawang merah hasil demplot NPK Phonska Plus di Bengkulu.

BENGKULU, BANGSAONLINE.com baru saja menggelar tanam perdana dan dialog bersama petani padi di Desa Jagang, Kecamatan Blambangan Pagar, Kabupaten  Lampung Utara, Rabu (9/1). Kali ini, Direktur Utama PT (PG) Rahmad Pribadi kembali menemui petani di salah satu sentra hortikultura terbesar di Sumatera bagian selatan, yaitu di Desa Sambirejo, Kecamatan Selepu Rejang, Kabupate Rejang Lebong, Bengkulu, Kamis (10/1).

Rahmad menyatakan, kunjungan tersebut dalam rangka mendukung kemajuan petani hortikultura di Bengkulu melalui rangkaian produk dan jasa yang perusahaan miliki.

Baca Juga: Di AIGIS 2024, Petrokimia Gresik Raih Apresiasi Industri Hijau dari Menperin

"PG ingin menawarkan solusi untuk meningkatkan produktivitas pertanian, mulai dari produk pembenahan tanah, pupuk, hingga pengendalian hama. Kami ingin memberikan solusi kepada petani. Tujuannya agar produktivitas pertanian tinggi, sehingga kesejahteraan petani bisa meningkat," ujar Rahmad.

Kunjungan ini merupakan persiapan menjelang panen raya bawang merah di lahan seluas 700m2 milik kelompok tani Loh Jinawi. Untuk pemupukan, petani setempat telah menggunakan pemupukan berimbang rekomendasi PG, yaitu 800 kg pupuk organik Petroganik, 500kg NPK Phonska Plus, dan 300kg pupuk ZA.

"Melalui pengawalan teknologi pertanian yang tepat, termasuk penggunaan pupuk berkualitas, akan menciptakan hasil pertanian yang berkualitas. Sehingga hasil tanaman tersebut dapat dijual dengan harga yang baik atau menjadi bahan baku yang berkualitas bagi sektor agroindustri. Jadi selain memberikan solusi kepada petani rangkaian produk dan jasa yang kami miliki, kami harapkan juga bisa memberikan solusi untuk agroindustri melalui hasil pertanian yang berkualitas," terang Rahmad.

Baca Juga: PPPI Gelar Deklarasi, Ini Pesan Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik

Rahmad menyebutkan bahwa produk non-subsidi ini akan semakin gencar dipromosikan sebagai bagian dari strategi transformasi bisnis perusahaan. Mengingat saat ini wacana pengalihan subsidi pupuk sudah semakin kuat.

Sejak pertam akali diluncurkan pada akhir tahun 2016, NPK Phonska Plus telah mencatat realisasi penjualan yang cukup baik. Pada tahun 2017 penjualan tercatat sebesar 49 ribu ton dan pada tahun 2018 sebesar 50 ribu ton. "Untuk itu pada tahun 2019 kami menargetkan penjualan sebesar 70 ribu ton dan kami sangat optimis target ini akan tercapai," jelasnya.

Adapun sasaran utama pemasaran NPK Phonska plus, lanjut Rahmad, adalah wilayah yang memiliki serapan pupuk NPK tinggi atau belum tercakup dalam skema pupuk bersubsidi. "Wilayah tersebut adalah sentra pertanian di beberapa kabupaten dari sejumlah provinsi, seperti Sumatera Utara, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan," pungkas Rahmad.

Baca Juga: Petrokimia Gresik Dukung Kemajuan Pertanian di Timor Leste

Sementara Edy, petani bawang setempat, menyebutkan bahwa dirinya sudah menggunakan NPK Phonska Plus dalam satu tahun terakhir. Ia mengaku hasil pertaniannya jauh lebih baik daripada sebelumnya. "Hasil buahnya jadi lebih bagus, lebih besar, dan bisa panen lebih cepat 10 hari," katanya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO