Pembangunan asrama haji ini, kata Faida, sesuai dengan komitmennya bersama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang dulu pernah berkunjung ke Jember. “Untuk pembangunan asrma haji menjadi tanggung jawab daerah, sementara untuk perpanjangan runway (Bandara Notohadinegoro), menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Untuk awal, selametan ini, bersama dengan 300 orang pekerja yang akan mengerjakan proyek ini,” ujarnya.
Untuk akses jalan, maupun juga keamanan di lingkungan Asrama Haji ini, lanjut bupati wanita pertama di Jember itu, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan jajaran Polres Jember dan juga Kodim 0824 setempat.
“Untuk akses jalan, kita lengkapkan (komunikasi) dengan Polsek yang masih menjadi sub sector, dan Koramil yang masih menjadi Pos Ramil. Untuk nantinya kami harap bias berkembang, karena di sini nanti akan menjadi pusat keramaian dan pusat olahraga. Bahkan juga menjadi destinasi religi,” ujarnya.
Lebih jauh Faida menjelaskan, untuk target penyelesaian pembangunan Asrama Haji yang dilakukan secara bertahap itu, nantinya ditargetkan selesai dalam kurun waktu satu tahun.
“Saya berharap 2021 bisa beroperasi dengan baik. Sehingga masyarakat perlu menyiapkan diri untuk kebutuhan Jemaah haji, KBIH-KBIH mempersiapkan diri, karena kebutuhan untuk mendukung Jemaah haji dari catering, UMKM, kebutuhan Jemaah (lainnya) alat perlengkapan ibadah, oleh-oleh souvenir, saya berharap jadi pendongkrak ekonomi umat,” ungkap dia. (jbr1/yud/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News