JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Presenter populer Najwa Shihab mengungkapkan bahwa santri dan masyarakat Indonesia tidak punya pilihan selain mengikuti perubahan. Jika tidak, kata dia, maka akan punah. Menurut dia, jumlah penduduk dunia saat ini diperkirakan 7,5 miliar. Dari total semua itu, 6 miliar punya handphone.
Karena itu, menurut putri Mufassir al-Quran Prof Dr Quraihs Shihab itu, pesantren perlu mendekati anak muda lewat aplikasi dan media sosial yang akrab dengan anak muda saat ini. “Harus kreatif membuat anak muda jatuh cinta pada membaca kitab kuning,” kata Duta Baca Indonesia itu saat jadi pembicara tunggal pada acara Talkshow di Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur, Jumat (1/11/2019) .
BACA JUGA:
- Cangkrukan Bareng Budayawan, Ikfina Ajak Pegiat Seni Ikut Andil Lestarikan Budaya Mojokerto
- Ribuan Santri Tebuireng Takbir Keliling dan Bakar Sate Massal, Idul Adha Makin Seru
- Petrokimia Gresik Salurkan Hewan Kurban ke Ponpes Tebuireng Jombang
- Rutinitas Pengajian Ikapete di Kabupaten Pasuruan, Bahas Kitab At-Tibyan Karya Mbah Hasyim
Menurut dia, kitab klasik ini akan terus relevans bila dibungkus dengan kreatif. Kebanyakan anak muda modern, kata dia, baru membaca berapa halaman saja sudah pada mengantuk. Anehnya, kata Najwa, chattingan berjam-jam tidak ngantuk. Di sinilah kreativitas menjadi kunci, termasuk dalam masalah membaca.
“Jumlah handphone lebih banyak dari manusia. Lah satu orang punya dua hingga tiga handphone,” kata Najwa.
Najwa menyanggah bahwa pembatasan alat elektronik di pesantren menghalangi seorang santri untuk berkembang. Bagi dia, pesantren cukup menyediakan perpustakaan yang memiliki buku banyak, tempatnya nyaman, dan ada komputernya untuk santri yang ingin mengetik.
“Ada komputer di sini? Nah itu saja sudah cukup. Pembebasan penggunaan handphone malah membuat malas belajar dan baca,” ungkapnya.
Klik Berita Selanjutnya