Syafiuddin Minta UTM jadi Garda Terdepan Peningkatan SDM Sambut Perpres 80/2019

Syafiuddin Minta UTM jadi Garda Terdepan Peningkatan SDM Sambut Perpres 80/2019 Rektor UTM Dr. Drs. Ec. Moh. Syarif.

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Menindaklanjuti terbitnya Perpres nomor 80 tahun 2019, H. Syafiuddin anggota Komisi V DPR RI berpesan agar masyarakat Madura meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).

"UTM harus menjadi garda terdepan untuk memotori peningkatan SDM lewat kajian kajiannya dan peningkatan SDM-nya. Karena UTM yang memiliki peran besar terhadap peningkatkan SDM masyarakat Madura. Hal inilah UTM harus terlibat langsung dengan terbitnya perpres 80/2019, karena UTM yang paham akan kebutuhan masyarakat Madura," jelas politikus PKB ini saat kunjungan ke Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Jumat (31/1/2020).

Baca Juga: Kunjungan Spesifik, Komisi V DPR RI Soroti Lambannya Implementasi Perpres No 80/2019 di Bangkalan

Sementara menurut Rektor UTM Dr. Drs. Ec. Moh. Syarif, Pulau Madura dapat dikatakan sejajar seperti halnya Surabaya dan Sidoarjo, ketika dapat melakukan capaian pembangunan di angka 8,5 persen.

Namun, saat ini angka pembangunan di Madura masih sekitar 4 persen. Sehingga untuk menyambut Perpres 80 tahun 2019 perlu ada percepatan pertumbuhan ekonomi. Salah satu caranya, dengan melakukan kerja sama dengan stakeholder yang ada.

Dikatakannya, bahwa sejak dahulu pihaknya telah mempersiapkan tim untuk pembangunan di Madura. Pihaknya siap untuk membatu dari berbagai sektor. Bahkan ia juga sudah mempersiapkan tempat khusus untuk membicarakan hal-hal yang dapat memberikan kemajuan untuk pertumbuhan ekonomi di Madura.

Baca Juga: Mahfud, Anggota DPRD Jatim Kritisi Kesiapan Pemuda Madura Sambut Perpres No. 80 Tahun 2019

Menurut Syarif, sapaan akrabnya, kawasan prioritas Madura bukan hanya terfokus pada Bangkalan saja. Hal ini sudah lama diusulkan oleh UTM.

Seharusnya, Madura ini menjadi satu klaster, karena memang ada kekhasan yang tidak dimiliki dengan budaya lain. Jadi, Madura melalui Bangkalan tidak harus masuk dalam klaster Gerbangkertosusila, tapi sudah harus menjadi klaster Madura.

"Inilah seharusnya yang harus dikembangkan, jadi tidak ada masalah psikis dan lainnya. Sehingga Madura nantinya bukan ada visit Sumenep atau visit Bangkalan, tapi visit Madura, agar konsep budaya dan pariwisata ini bisa menjadi satu paket," jelasnya.

Baca Juga: ​H. Syafiuddin Asmoro Pertanyakan Keseriusan Pemerintah Pusat Soal Pembangunan Strategis di Madura

"Oleh karenanya, pengembangan SDM ini menjadi suatu langkah yang harus kami kembangkan untuk mengembangkan potensi," pungkasnya. (ida/uzi/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO