MALANG, BANGSAONLINE.com - Upaya Provinsi Jatim dalam menangani stunting terus dilakukan. Berbagai elemen dikerahkan untuk bisa menurunkan angka stunting di Jatim, termasuk Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Jawa Timur yang gencar melakukan langkah-langkah antisipatif dalam menangani kasus stunting.
Kali ini, Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Elestianto Dardak melakukan Monitoring Evaluasi (Monev) Stunting dan Kematian Ibu dan Bayi (KIB) di Desa Pujon Kidul Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Rabu (12/2).
Di hadapan Kader PKK Pujon Kidul, Arumi mengingatkan pentingnya ketepatan dalam pencatatan kasus stunting. Dengan banyaknya sosialisasi, diharapkan tidak ada kesalahan dalam pencatatan kasus stunting ini.
“Kalau Kader PKK, saya lebih concern-nya ke edukasi pasti. Kalau penyuluhan sudah sering dilakukan. Tetapi pencatatannya adalah tugas PKK. Jangan sampai pencatatan itu salah,” kata Istri Wagub Jatim tersebut.
Lebih lanjut disampaikannya, tidak semua bayi pendek itu stunting. Perlu dilihat dan paham akan aspek-aspek lainnya terkait bayi stunting ini. Karena itu, Kader PKK harus tepat dalam melakukan pencatatan.
“Kalau misalnya perspektifnya hanya pendek itu adalah stunting, nanti pencatatannya bisa salah. Yang harusnya tidak dicatat jadi dicatat,” tuturnya.
Dia juga memaparkan upaya lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi stunting di Pujon Kidul ini, yaitu pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Apalagi cocok dengan kondisi kesuburan lahan di Pujon Kidul. Serta memperhatikan pola asuh, pola makan, pola hidup bersih, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan.