“Dengan kondisi gizi yang baik, bisa menekan dan mengurangi stunting di sini. Harapannya tidak ada lagi stunting di sini dan Jatim,” imbuhnya.
Terkait penekanan angka kematian ibu dan bayi, Arumi menjelaskan, Kader PKK terus melakukan pendampingan bagi ibu hamil, terutama yang berisiko tinggi.
“Ibu hamil risiko tinggi harus betul-betul didampingi. Satu ibu hamil harus didampingi satu kader, mengawasi dan mengontrol supaya kehamilannya bisa berjalan dengan baik, gizinya terpenuhi dengan baik untuk ibu dan janin,” pungkasnya sambil mengharapkan angka kematian ibu dan bayi bisa menurun secara drastis.
Seusai melakukan kunjungan di Pujon Kidul, Ketua Rombongan TP PKK Prov. Jatim melanjutkan monev di Pendopo Agung Pringgitan Kabupaten Malang.
Arumi kembali menekankan kepada Kader PKK Kabupaten Malang, di era Sutainable Development Goals (SDGs), perlu melakukan penanggulangan angka stunting, kematian ibu dan bayi secara bersama-sama dari tingkat nasional hingga tingkat desa.
“Kalau kita kerjanya bersama-sama, keroyokan, kita pasti bisa. Saya minta bantuan dari ibu-ibu Kader PKK semua,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Malang Hj. Anis Zaida Sanusi menyampaikan bahwa peran PKK dalam pembangunan semakin meningkat, utamanya sebagai mitra pemerintah daerah. PKK Kabupaten Malang terus berkomitmen untuk menekan angka stunting di wilayahnya. Di samping itu, peran PKK juga diharapkan bisa berfungsi memperkuat Pemerintah Kabupaten Malang. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News