JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Ancaman Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Naharawi yang akan membongkar siapa saja yang menikmati aliran suap dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) ternyata membuat elit politik kalang kabut.
“Ancaman itu sebagian kepada internal kemenpora, sebagian kepada elit politik,” tutur mantan orang dekat Imam Nahrawi kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (18/2/2020).
BACA JUGA:
- Menuju PON XXI Aceh, PABSI Jatim Gelar Seleksi Atlet Cabor Angkat Besi
- Persiapan Porprov Jatim 2025, KONI Kota Batu Gelar Tes VO2 Max ke 285 Atlet
- 27 Peserta Ikuti Penataran dan Penyegaran Wasit Lisensi B2 se-Jawa Timur di Kota Batu
- Pembentukan Sekolah Olahraga, Pemkab Bangkalan Minta Dispora dan KONI Fokus Pembinaan
Cuma ia enggan membeberkan siapa saja elit politik yang diduga terlibat. Yang pasti, menurut dia, kini sedang terjadi lobi-lobi tingkat tinggi agar hukum tak menyentuh level tertentu. “Kayaknya ada rapat terbatas dari elit politik agar tak menyentuh top level. Jadi bisa saja nanti ada yang dikorbankan agar tak menyentuh top level,” tutur sumber itu lagi.
Tapi kalau Imam Nahrawi benar-benar membongkar aliran dana itu dalam sidang, apa bisa dikendalikan? “Ya itu masalahnya. Saya gak tahu. Itu tergantung KPK,” katanya lagi.
Kini juga beredar pesan berantai permintaan doa dari elit tertentu agar selamat. BANGSAONLINE.com juga mendapat kiriman lewat WhatsAap (WA). Tapi ketika si pengirim ditanya apakah permintaan doa itu terkait dengan ancaman Imam Nahrawi, ia hanya memasang emoji tertawa. "Biasanya kalau ada masalah selalu begini (minta doa)," ungkap sumber lain.
Seperti heboh diberitakan, Imam Nahrawi mengancam akan membongkar para penikmat aliran suap dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Diduga, ada banyak pihak yang kecipratan uang haram terkait proses percepatan pengurusan dana hibah KONI.
"Siap-siap saja yang merasa nerima dana KONI ini, siap-siap," ujar Nahrawi usai menjalani sidang perdana terkait perkara dugaan suap terkait proses persetujuan dan pencairan bantuan dana hibah KONI di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Jumat (14/2/20).
Dikutip okezone, Nahrawi enggan membeberkan siapa saja pihak-pihak yang turut menerima aliran suap ini. Namun, ia meminta awak media untuk terus mengikuti persidangannya agar mengetahui siapa saja pihak-pihak yang kecipratan dugaan aliran suap tersebut.