SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa minta kepala daerah tidak berpolemik, tapi bekerja secara sungguh-sungguh menangani covid-19. Menurut dia, dalam maqoshidus syar'i (tujuan syariat), salah satu tugas pemimpin adalah almukhafadatu alannafsi.
"Yakni menjaga atau melindungi jiwa atau nyawa masyarakat, ini tugas kita semua," kata Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu (2/5/2020).
BACA JUGA:
- Hajat Nikahkan Putra Ketiganya, Khofifah Ziarah Makam Suami dan Gelar Santunan Yatim
- Info BMKG Kamis 19 September: Hari ini Jatim dan Surabaya Cerah, Perairan Berawan
- Hadiri HUT Pepabri ke-65, Khofifah Berterima Kasih atas Sinergi Membangun Jatim
- Simpan 17 Butir Pil Koplo, 2 Pemuda Diamankan Tim Turjawali Polrestabes Surabaya
Ia minta kepada seluruh anggota Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim bekerja sungguh-sungguh. "Karena kita semua punya kewajiban melindungi jiwa atau nyawa masyarakat khususnya di Jatim," kata Khofifah.
Menurut dia, bekerja sungguh-sungguh melawan COVID-19 ini bukan hanya karena menjadi tupoksi, tetapi juga menjadi bagian dari tanggung jawab ukhrawi, sehingga yang paling penting adalah how to solve problem.
Penyataan Khofifah ini tampaknya respons terhadap reaksi Pemkot Surabaya. Seperti diberitakan, Khofifah sebelumnya mensinyalir penanganan kasus covid-19 di perusahan rokok PT HM Sampoerna Rungkut Surabaya lamban, sehingga banyak korban. Bahkan korban tertular mencapai ratusan dan dua orang positif terinfeksi virus corona meninggal.
Pemkot Surabaya langsung bereaksi. Pemkot Surabaya menolak dianggap lamban. Bahkan Wakil Koordinator Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M. Fikser menuding Gubernur Jatim keliru terkait penanganan klaster Sampoerna. M. Fikser mengklaim Pemkot Surabaya serius menangani penyebaran covid-19 di perusahaan rokok Sampoerna itu.
Khofifah pun minta tak berpolemik. Ia mengaku lebih tertarik bagaimana memecahkan suatu masalah ketimbang berpolemik. "Ada satu etos kerja yang dibangun di Pemprov, saya mohon kita tidak berpolemik. Yang kita lakukan adalah how (to solve) problem," kata gubernur perempuan pertama di Jatim itu.