Pilkada Ditunda, Kesempatan bagi Parpol untuk Pastikan Kembali Calon yang Diusung

Pilkada Ditunda, Kesempatan bagi Parpol untuk Pastikan Kembali Calon yang Diusung M. Satib, Ketua DPC Gerindra Jember.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Ditundanya Pilkada Serentak 2020 akibat wabah Covid-19 dimanfaatkan partai politik untuk memaksimalkan sosialisasi bakal calon yang akan diusung. Seperti DPC Gerindra Jember, yang sudah memutuskan untuk mengusung H. Djoko Susanto sebagai cabup di Pilbup Jember 2020.

"Dengan mundurnya Pilkada Serentak menjadi Desember, menjadi ruang bagi kita untuk membaca, benar tidak calon yang diusung Gerindra ini benar-benar bekerja untuk masyarakat," kata Ketua DPC Gerindra Jember M. Satib saat dikonfirmasi di sela giat pembagian sembako bagi warga terdampak Covid-19 melalui Djoko Foundation, Minggu (3/5/2020) siang.

Baca Juga: Satib Ucapkan Terima Kasih Kepada Masyarakat Jember Atas Kemenangan H. Hendy - Gus Firjaun

Menurut Satib, sejauh ini memang baru Djoko Susanto yang dinilainya paling layak dan berpotensi untuk menjadi calon bupati pada Pilkada mendatang. "Sehingga nantinya tanggung jawab kami untuk mengenalkan calon yang diusung itu ke masyarakat," katanya.

Lanjut Satib, belajar dari pemilu legeslatif sebelumnya, pihaknya memiliki cara dan strategi untuk mengusung calonnya. "Koalisi partai perlu, karena tidak ada partai yang bisa mengusung sendiri, dengan pertimbangan kursi," katanya.

Minimal, bakal calon di Jember harus mengantongi 10 kursi atau 20 persen kursi di parlemen untuk bisa maju Pilbup Jember 2020.

Baca Juga: ​Pilkada Jember Super Ketat, Jelang Hari H, Elektabilitas Hendy - Gus Firjoun Ungguli Petahana

"Tapi itu batas minimal, dan kita tidak menutup diri (untuk berkoalisi, red), apalagi waktu pilkada cukup panjang. Jadi membangun komunikasi politik masih kami lakukan. Tidak boleh membangun ego partai, atau pribadi. Tapi ego masyarakat yang dikedepankan," ungkapnya.

"Gerindra tidak memaksakan kadernya jadi calon nomor satu, bahkan muncul nomor dua sebagai kadernya, sebagai suatu syarat untuk menerbitkan rekom karena harus berpasangan, juga dilakukan. Apakah itu harga mati? Ketika ngomong dengan partai lain ayo kita komunikasikan. Kembali ke kepentingan, ego dari masyarakat yang dikedepankan," jelasnya menambahkan. (ata/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO