BANGKALAN (BangsaOnline) - Puluhan Mahasiswa Bangkalan yang mengatasnamakan Gelora Mahasiswa Penyelamat Rakyat (Gempar) menggelar mimbar demokrasi di Stadion Gelora Bangkalan (SGB) Senin (12/01). Mereka mengangkat tema "Membongkar Rezim Kedhaliman Demi Melestarikan Supremasi Hukum di Kota Santri".
Mimbar bebas demokrasi yang digelar mahasiswa Bangkalan yaitu Orasi Kebangsaan secara bergantian, membaca Puisi Demokrasi dan aksi Theatrical.
BACA JUGA:
- Gelar Aksi, FKMG Minta Disdik Bangkalan Selesaikan Persoalan Pendidikan di Kecamatan Geger
- Kriminalitas Meningkat, Mahasiswa Sebut Polres Bangkalan Gagal Wujudkan Kondusivitas
- Rektor UTM Ingatkan Wisudawan Lebih Kreatif Hadapi Arus Perubahan yang Cepat
- Wujudkan Lulusan Berkarakter Qur'ani, UTM Gelar Sertifikasi Mahasiswa Pembimbing Al-Quran
"Kami mahasiswa hadir sebagai penyelamat rakyat Bangkalan," kata Koordinator Gempar Bahiruddin
Menurut Bahiruddin, bunyi pancasila sila ke 5, keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia sudah tidak berlaku di Bangkalan, realita yang ada keadilan hanya milik penguasa.
"Padahal sudah jelas negara kita ini menjamin keadilan terhadap seluruh rakyat indonesia," paparnya.
Dengan demikian, negara dibentuk dasar hukum yang tertulis di pasal 1 ayat 3 UUD 45, hal tersebut mengisyaratkan bahwa indonesia Adalah negara yang menekankan supremasi hukum.
"Tapi kenapa hukum di Bangkalan tajam ke atas tumpul ke atas," tegasnya.
Hal senada dikatakan Presiden STKIP Bangkalan Muhlis Ali Wafa."
Maka kami menyatakan sikap, kembalikan Bangkalan yang benar benar demokrasi, kembalikan bangkalan terhadap kota santri yang bebas koruptor dan jadikan Bangkalan daerah yang menjunjung tinggi hukum," pungkas Muhlis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News