SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Tertularnya tenaga medis, baik itu dokter maupun perawat oleh Covid-19, menjadi perhatian anggota DPRD Jawa Timur Achmad Amir Aslichin. Ironisnya, tidak hanya sakit saja, mereka yang terinfeksi virus Corona itu kesehatannya semakin memburuk hingga meninggal.
Padahal, tenaga medis yang berjuang menangani pasien Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), serta positif Covid-19 sebagai ujung tombak meredam penularan virus menular itu.
BACA JUGA:
- Resmi Dilantik Jadi Anggota DPRD Jatim, Naufal Alghifary Janji Kawal Pemberdayaan Pemuda
- 120 Anggota DPRD Jatim 2024-2029 Dilantik, Pj Gubernur Adhy Ingatkan Fungsi Utama Wakil Rakyat
- 116 Anggota DPRD Jatim Pamit, Adhy Karyono Apresiasi Kinerja yang Hebat dan Produktif
- Demo Mahasiswa di Surabaya, Polisi Dilempari Botol
Anggota Komisi B yang akrab disapa Mas Iin itu meminta kepada pemerintah pusat, provinsi dan daerah untuk peduli terhadap kondisi kesehatan tenaga medis. Penanganan pasien yang berhubungan dengan Covid-19 harus lebih ekstra hati-hati. Termasuk kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) harus terpenuhi.
“APD yang sesuai standar kesehatan harus tercukupi di rumah sakit,” cetus anggota Fraksi PKB itu, Minggu (21/6).
Mantan anggota DPRD Sidoarjo tersebut berharap APD dipenuhi secara rutin. Rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 harus disuplai dengan baik sarana dan prasarananya. Selain APD, pemerintah diminta memberikan jaminan khusus untuk perawatan kesehatan bagi tenaga medis. Agar imun dan stamina mereka bisa selalu terjaga dengan baik.
"Ditambah lagi kualitas asuransi kesehatan maupun asuransi jiwanya juga harus ditingkatkan," ucap alumnus Universitas Airlangga itu.
Hingga kini, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur mencatat ada 64 dokter positif Covid-19. Delapan di antaranya meninggal dunia. Selain yang tercatat IDI Jawa Timur, sebanyak 22 dokter residen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga juga positif Covid-19.