Mobil PCR BNPB Kembali ke Surabaya, Pemkot Masifkan Tes Swab

Mobil PCR BNPB Kembali ke Surabaya, Pemkot Masifkan Tes Swab Mobil Laboratorium PCR BNPB sedang melayani swab warga di Gelora Pancasila. foto: ist.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dua unit mobil laboratorium PCR milik BNPB akhirnya kembali lagi ke Kota Surabaya. Hal ini setelah keduanya sempat pamit beberapa minggu lalu untuk kembali ke Jakarta. Kedatangan kedua mobil ini tak lain untuk melanjutkan membantu warga Kota Pahlawan dalam melakukan tes swab secara massal.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan bahwa kedua mobil itu saat ini sedang melakukan tes swab di beberapa tempat. Ia menjelaskan bahwa mobil tidak melakukan rapid test lagi karena jumlah reagen yang dimiliki cukup besar.

Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024

“Jadi, sekarang (mobil BNPB itu) langsung melakukan tes swab, karena kebetulan reagen kita besar,” kata Wali Kota Risma di Balai Kota Surabaya, Minggu (27/6).

Ia memaparkan tes swab ini terus dilakukan sembari menyisir kawasan yang di wilayah itu ada warga berstatus terkonfirmasi Covid-19. Tidak hanya tempat tinggal saja yang dilakukan penyisiran, namun lokasi atau tempat pasien bekerja pun juga demikian. “Saya memetakan wilayahnya. Termasuk kalau dia bekerja di mana langsung kita cari,” ungkapnya.

Sementara itu, Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita menjelaskan bahwa dua unit Mobil Laboratorium PCR milik BNPB itu kembali lagi ke Surabaya lantaran Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersurat kepada Kepala BNPB. Dalam suratnya itu, Risma memohon kepada BNPB supaya mobil tersebut dihadirkan lagi ke Surabaya untuk mempercepat penanganan Covid-19 di Surabaya.

Baca Juga: ​SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional

“Hari ini langsung dioperasikan dua unit mobil tersebut, ada yang melakukan tes di hotel Asrama Haji dan ada pula yang di Gelora Pancasila,” kata Feny, sapaan Febria Rachmanita.

Menurutnya, semakin banyak pemeriksaan yang dilakukan, maka semakin banyak pula ditemukan kasus. Dengan begitu, maka akan bisa melakukan pengobatan sedini mungkin supaya dia bisa sembuh dari Covid-19 ini. “Tetapi kalau tahunya sudah dalam level yang parah, maka tentu akan lebih susah untuk disembuhkan,” ujar Feny.

Sebetulnya, lanjut dia, upaya yang tengah dilakukan ini seperti membelah gunung es. “Artinya yang terpenting dari hal ini adalah terus gencar dalam 3 hal, yaitu tracing, tes, dan treatment. Makanya masyarakat tidak perlu takut, dari awal kita tahu bahwa kita akan mencegah kematian,” jelas dia.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis

Bahkan, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya ini memaparkan selama ini warga Kota Surabaya dinilai sangat proaktif dalam melakukan pemeriksaan tes. Baik yang dilakukan pemkot, BIN, maupun BNPB secara gratis tanpa dipungut biaya sepeser pun. Ia menyebut kapasitas pemeriksaan juga ditambah menjadi sekitar 500 tes swab per hari.

“Sasarannya semua masyarakat, terutama orang dalam pemantauan (ODP), pasien dengan pengawasan (PDP), dan orang tanpa gejala (OTG), orang dengan risiko (ODR),” paparnya.

Ia meminta ketika warga melakukan pemeriksaan, agar memastikan dulu terdaftar di puskesmas masing-masing. Tujuannya, agar dinkes dapat melakukan pemantauan terhadap orang tersebut beserta kontak erat yang bersangkutan.

Baca Juga: Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall

“Kami juga mengimbau baik itu swasta atau perusahaan BUMN yang sudah tes rapid atau tes swab untuk lapor ke Dinkes. Bukan untuk apa-apa. Kita harus lakukan tracing untuk mencari sumber penularannya,” urai dia.

Tidak hanya itu, saat ini Feny beserta tim dari BNPB yang mengoperasikan dua unit mobil itu terus merumuskan titik-titk lokasi mana saja yang dalam waktu dekat akan didatangi Mobil Lab PCR ini. Rencananya, besok akan keliling di wilayah Lapangan Hoki dan daerah sekitar Keputih. (ian/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Sambisari dan Manukan Kulon Menolak Sekolah Dijadikan Tempat Isolasi Pasien Corona':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO