Masalah Taman Makam Pahlawan di Sidoarjo, yang kondisinya sudah overload, terisi 99 persen dari luasan lahan yang ada, juga menjadi perhatian dari BHS. Sementara di sisi lain, saat ini, kata BHS, masih ada sekitar 1.040 veteran di Sidoarjo.
"Kita tidak boleh bingung, karena tanah di Sidoarjo begitu luas. Tentu ini jadi skala prioritas untuk penyiapan lahan hari akhir untuk para pejuang," tandas BHS.
Alumnus ITS Surabaya ini menegaskan, pihaknya bakal memuliakan kehidupan para pejuang dan veteran di Sidoarjo. "Tidak usah beliau meminta, saya pasti akan merealisasikan apa yang diinginkan oleh beliau-beliau ini," tegas BHS.
Saat bertemu veteran, Pepabri dan DHC-45 ini, BHS juga menyerahkan bantuan berupa satu unit TV LCD dan sejumlah uang tunai untuk organisasi LVRI, Pepabri dan DHC-45.
Sementara itu, Ketua LVRI Kabupaten Sidoarjo, Achmad Nasikhun, menyatakan rasa terima kasih kepada BHS yang datang dan hadir ke Gedung Juang 45 Sidoarjo. "Ini merupakan kancah perjuangan jaman dulu. Saya hanya meneruskan saja," tegas Nasikhun.
Kata Nasikhun, kehadiran BHS menemui para veteran, Pepabri dan DHC-45, bukti BHS peduli terhadap pejuang. Dan bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai jasa para pahlawannya. Nasikhun menegaskan, tidak penting apakah BHS anak dari veteran apa tidak.
"Yang penting, hatinya pak Bambang (BHS) sangat peduli dengan para veteran. Mudah-mudahan Allah SWT meridloi usahanya," harap Nasikhun. (sta/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News