​Lewat Webinar, PT HKTI - Disnak Jatim Sosialisasikan Protein Hewani dengan Kriteria ASUH

​Lewat Webinar, PT HKTI - Disnak Jatim Sosialisasikan Protein Hewani dengan Kriteria ASUH Webinar Perempuan Tani HKTI bersama Disnak Jatim dengan tema Gemar Makan Protein Hewani, Aman, Sehat, Utuh, Halal (ASUH). (foto: ist).

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Jawa Timur dikenal sebagai lumbung pangan nasional. Tak hanya hayati, Jatim juga surplus protein hewani seperti daging. Protein hewani penting karena kandungan gizinya tinggi. Namun tak cukup itu, protein hewani juga harus memenuhi kriteria Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH).

Oleh karena itu, Perempuan Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (PT HKTI) Jawa Timur bersama Dinas Peternakan (Disnak) Jatim menyosialisasikan gemar makan protein hewani dengan kriteria ASUH lewat website seminar atau webinar.

"Tujuan webinar ini merupakan kelanjutan dari webinar bersama Dinas Pendidikan Jatim sebelumnya, yaitu tentang spirit agraris dan sumber daya hayati. Sumber daya hayati di sini bukan hanya mengenai pertanian, melainkan juga peternakan, sehingga mengerucut pada protein hewani. Target webinar adalah seluruh masyarakat, terutama kaum ibu agar mengutamakan aman, sehat, utuh, halal dalam konsumsi protein hewani," tutur Ketua DPP HKTI Jatim, Lia Istifhama, Jumat (24/7/2020).

Kabid Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) , Juliani Poliswari mewakili Kadisnak Wemmi Niamawati memaparkan bahwa pentingnya proses pengolahan sumber protein hewani agar aman, sehat, utuh dan halal. Dengan begitu tidak menimbulkan penyakit, dan sehat dikonsumsi.

"Sumber protein hewani selain aman juga harus halal. Karena itu prosesnya harus dipastikan halal agar hasil olahannya juga halal. Khusus menjelang Idul Adha ini, kami juga memberi penyuluhan kepada para jagal di Rumah Potong Hewan (RPH)," ujar Juliani.

Sementara M. Oskar, Relawan Halal Indonesia menekankan pentingnya kepastian halal bagi konsumen. Karena itu, dirinya mengimbau agar produsen atau pengusaha mengurus sertifikasi halal untuk jaminan keamanan konsumen. Apalagi Indonesia mayoritas penduduknya muslim, termasuk Jawa Timur.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO