Tim Medis Makkah Siap Tangani Pasien Corona selama Pelaksanaan Haji

Tim Medis Makkah Siap Tangani Pasien Corona selama Pelaksanaan Haji Wael Hamzah Mutair, Direktur Jenderal Urusan Kesehatan Makkah, memeriksa fasilitas kesehatan di tempat-tempat suci, untuk memastikan kesiapan dalam menyediakan perawatan medis bagi jemaah haji. foto: SPA

BANGSAONLINE.com – Rumah sakit lapangan, staf medis, dan klinik didirikan dan siap di tempat-tempat suci menjelang 2020.

Kementerian Kesehatan memastikan kesehatan dan keselamatan para jemaah , dengan menyediakan rumah sakit di Mina, enam ambulans, tiga klinik di dekat hotel-hotel, rumah sakit lapangan, dan rumah sakit keliling, serta klinik di Arafah.

Baca Juga: Kenapa Malaikat Jibril Kirim Salam ke Sayyidah Khadijah, Tebersit saat Khofifah Ziarah ke Ma'la

Tim medis dan teknis juga bersiap untuk memastikan keselamatan jemaah , mengintensifkan persiapan untuk menangani penyakit terkait panas seperti stroke. Bakan, juga terjangkit corona.

Sistem penyejuk dengan water mist, didistribusikan ke semua tempat suci, karena telah terbukti menurunkan suhu, menurunkan kemungkinan jamaah menderita stroke.

Peziarah yang tiba di hotel-hotel di Makkah menerima perlengkapan tambahan, yang disediakan Kementerian Haji dan Umrah. Isinya face shield, pakaian ihram, sajadah, batu untuk lempar jumarah, dan barang-barang kebersihan seperti alat cukur, alat perawatan pribadi, dan buku panduan untuk ziarah.

Baca Juga: Kiai Asep Pimpin Istighatsah Temu NU se-Dunia di Makkah, Dihadiri 2.000 Warga NU

Arabnews memberitakan, Asisten Komandan Pasukan Keamanan Haji untuk Masjidil Haram dan Keamanan Hotel sekitarnya, Mayor Jenderal Mohammed bin Wasl Al-Ahmadi, memberitakan, rencana keamanan didasarkan pada empat pilar: Organisasi, keamanan, kemanusiaan, dan perawatan kesehatan.

Pasukan Keamanan Haji telah menetapkan mekanisme untuk masuk dan keluar dari dan ke Masjidil Haram. Sebuah jalur untuk jamaah meluas dari tempat selatan dan barat masjid, serta bagian-bagian khusus di sekitar wilayah sekitar dan Sai.

Sementara itu, lebih dari tiga juta tes reaksi rantai polimerase (PCR) telah dilakukan di Arab Saudi untuk mendeteksi penduduk yang terinfeksi.

Baca Juga: Minta Kebijakan Murur Dievaluasi, Prof Kiai Imam Ghazali: Hajinya Digantung, Tak Sempurna, Jika...

Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengumumkan pada hari Minggu, 57.216 tes PCR telah dilakukan dalam 24 jam terakhir, meningkatkan jumlah tes yang dilakukan di Kerajaan sejauh ini menjadi 3.056.956.

Sebanyak 1.968 kasus yang baru dikonfirmasi dilakukan pada hari Minggu, meningkatkan jumlah kasus yang dikonfirmasi di Kerajaan menjadi 266.941. Saat ini ada 43.885 kasus aktif, 2.120 di antaranya berada di unit perawatan kritis. Tidak ada pasien baru yang dilaporkan dirawat di ICU dalam 24 jam terakhir.

Kota Al-Hofuf mencatat jumlah tertinggi dengan 208 kasus yang dikonfirmasi, diikuti Taif dengan 195 dan Riyadh dengan 126.

Baca Juga: 9 Kantor Imigrasi di Jatim Permudah Pembuatan Paspor bagi Pekerja Migran Indonesia

Sebanyak 2.541 pasien sembuh dilaporkan, meningkatkan jumlah pasien sembuh di Arab Saudi menjadi 220.323, dan tingkat pasien sembuh Kerajaan menjadi 82,5 persen.

Tiga puluh kematian dicatat, maka total jumlah kematian menjadi 2.733.

Sumber: arabnews.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'H Muhammad Faiz Abdul Rozzaq, Penulis Kaligrafi Kiswah Ka'bah Asal Pasuruan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO