SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Obat covid-19 hasil temuan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya tampaknya akan menjadi obat pertama di dunia. Apalagi Badan Kesehatan Dunia (WHO) hingga sekarang belum merekomendasi satu obat pun untuk kesembuan pasien covid-19.
Tapi bagaimana cara minum obat ini agar efektif menyembuhkan virus corona? Ketua Tim Uji Klinis Unair, Dr. dr. Purwati, menyatakan bahwa resep itu harus diminum dua kali sehari. Menurut dia, meski obat ini hanya diuji klinis kepada pasien usia 18 tahun ke atas, tapi dengan dosis tertentu bisa juga digunakan pasien usia 18 tahun ke bawah.
BACA JUGA:
- Ketua IKA Unair Khofifah: Gaungkan Semangat Berkarir dengan Napas 'Excellent With Morality'
- Prof BUS Kembali Jabat Dekan FK Usai Diberhentikan, Rektor Unair: Putus Nyambung Seperti Pacaran
- Bertemu Presiden Jokowi, Khofifah dan Rektor Unair Serahkan Konsep untuk Indonesia Maju 2034
- KSAD Tinjau Langsung Progres 12 Rumah Dinas Prajurit ke Yonif 512/QY
Purwati yang juga Kepala Pusat Penelitian Pengembangan Stem Cell Unair itu memastikan bahwa obat ini tidak menimbulkan efek samping berbahaya bagi pasien. “Jadi, relatif aman untuk dipakai,” kata Purwanti dikutip Jawa Pos pagi ini, Ahad (16/8/2020). Menurut dia, kekhawatiran efek samping pada organ seperti jantung, ginjal, dan liver pasien sudah diperiksa dan hasilnya tidak ada masalah.
Unair bekerja sama dengan TNI-AD dan Badan Intelijen Negara (BIN) mengadakan penelitian tentang obat covid-19. Obat itu secara klinis telah diujicobakan kepada 754 kepada prajurit TNI-AD yang tengah menempuh pendidikan di Sekolah Calon Perwira (Secapa) Bandung Jawa Barat. Hasilnya menakjubkan. Dinyatakan sembuh.
“Ini akan menjadi obat covid-19 pertama di dunia,” kata Rektor Unair Mohammad Nasih di Markas Besar TNI-AD (Mabesad), Sabtu (15/8/2020).
Pada bulan lalu, 1.308 siswa Secapa memang sempat dinyatakan positif covid-19 sehingga menjadi klaster baru di kota Bandung. Namun berkat hasil uji coba obat dari Unair itu mereka dinyatakan sembuh.
(Rektor Unair Prof. Dr. Mohammad Nasih. foto: dok. unair)
Menurut Nasih, tiga kombinasi obat yang diuji klinis Unair terdiri dari lopinavir/ritonavir dan azithromycin, lopinavir/ritonavir dan doxycycline, serta hydroxuchloroquine dan azithromycin.
Menurut guru besar Unair itu, obat-obat itu secara tunggal telah dipakai peneliti di berbagai negara. Namun, kata dia, setelah dikombinasikan ternyata daya penyembuhannya meningkat dengan tajam dan baik. Bahkan efektivitas obat covid-19 ini ada yangmencapai 98 persen.
Klik Berita Selanjutnya