Untuk meramaikan pertunjukkan yang berlangsung secara virtual tersebut, Disbudpar juga menggandeng beberapa tokoh seniman dan budayawan asal Surabaya. Seperti, Cak Kartolo, Cak Lupus, dan Cak Suro.
Masyarakat menyaksikan pertunjukan Parade Seni Budaya Surabaya ini mulai pukul 19.00 Wib melalui virtual di beberapa akun media sosial instagram dan kanal youtube milik Pemkot Surabaya. Di antaranya, Sparkling Surabaya, Sapa Warga Surabaya, dan Bangga Surabaya.
"Kita juga berkolaborasi dengan beberapa media televisi. Oleh karena itu, ia mengajak semuanya pihak untuk menonton dan menikmati pertunjukan seni budaya ini," katanya.
Tayangan langsung perdana Parade Seni Budaya Surabaya kali ini mengusung tema yang bertajuk “Surabaya Merah Putih”. Pementasan itu menghadirkan kembali peristiwa perobekan Bendera Merah Putih Biru di Hotel Yamato (sekarang Hotel Majapahit) pada tanggal 19 September 1945 silam. Para seniman itu memperagakan perobekan bendera di hotel bersejarah itu. Dengan diwarnai perkelahian dan meninggalnya salah satu pejuang, akhirnya bendera Biru itu berhasil disobek dan tinggal bendera Merah Putih berkibar dengan gagahnya.
Setelah itu, Wali Kota Risma tampil membacakan puisi berjudul "Memori Surabaya Merah Putih". Suaranya yang lantang menggelegar.
"75 tahun lalu, di bumi Surabaya tepatnya di hotel Yamato ini, telah terjadi peristiwa perobekan bendera merah putih biru, di mana warna biru dirobek dan menjadi merah putih, yang kemudian dikibarkan kembali, gagah perkasa di angkasa raya Surabaya," kata Risma memulai puisi pengobar semangat berjuangnya.
"Di tempat inilah, lautan manusia dari berbagai suku dan agama, berkumpul, bersatu dan bergerak melawan, karena tanah airnya yang ber-Bhinneka Tunggal Ika diusik oleh kesombongan segerombolan manusia angkuh, arek Surabaya tak Sudi dijajah kembali, arek Surabaya membuktikan kepada dunia, bahwa Republik Indonesia benar-benar telah merdeka," katanya.
Di akhir puisinya, ia terus mengobarkan semangat. "Bahwa kami arek-arek Suroboyo adalah penerusmu, bahwa kami arek-arek Suroboyo adalah pewarismu, yang tak sedikitpun luntur darah merah keberanianmu, yang tak sedikitpun goyah kesuciannya dalam mengisi kemerdekaan. Walaupun bumi bergoncang, bulan, bintang dan matahari mengoyak langit, kami adalah petarung yang teguh menjaga Indonesia merah putih. Merdeka...merdeka....merdeka...," ujar Risma sembari diikuti para seniman dan jajaran Pemkot yang hadir. (ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News