KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar mencanangkan program Padat Karya mulai bulan September 2020 lalu. Program tersebut direalisasikan oleh dinas-dinas terkait di jajaran Pemkot Kediri, salah satunya Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri.
“Draf anggaran sebesar Rp 27 miliar direalisasikan menjadi 210 paket proyek,” kata Sunyata, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Kediri, Selasa (13/10/2020).
BACA JUGA:
- Gandeng HWDI, Pemkot Kediri Gelar Pelatihan Etika Berinteraksi dengan Penyandang Disabilitas
- Upayakan SDI dan Data Berkualitas, Pemkot Kediri dan BPS Kembali Gelar Pembinaan Statistik Sektoral
- Coin Emas 2024: Kompetisi Bahasa Inggris Terbesar di Kota Kediri Sukses Digelar
- Exhibition Museum, Pj Wali Kota Kediri: Kita Bisa Belajar Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan
Menurut Sunyata, sejumlah 210 paket proyek tersebut tersebar di tiga pekerjaan PU, yaitu cipta karya, pengairan, dan bina marga. Paket proyek ini melibatkan 1.950 orang kuli bangunan dan lebih dari 1.800-an tukang.
Sesuai dengan instruksi wali kota, lanjut Sunyata, bahwa program padat karya harus melibatkan minimal 25% tenaga kerja dari masyarakat setempat atau sekitar lokasi proyek. Harapannya, masyarakat yang penghasilannya terdampak Covid-19 bahkan hingga tidak memiliki penghasilan lagi, bisa bekerja dan mendapatkan upah. Dari upah ini, maka bisa mencukupi kebutuhan, minimal kebutuhan pokok dengan membeli kebutuhan dari warung sekitarnya, sehingga terjadi perputaran ekonomi.
“Misalnya untuk proyek bina marga ada pengaspalan jalan, pembuatan dinding pembatas jalan, dan rehabilitasi drainase, maka pekerjanya, khususnya kulinya diambil dari masyarakat sekitar proyek,” tambah Sunyata.
"Untuk tukang, terkadang harus memanggil tenaga kerja dari tetangga desa, namun tetap diutamakan yang ber-KTP Kota Kediri," sambungnya.