Disperta Gresik Gunakan DBHCHT 2020 Kembangkan Tembakau Jenis Jinten

Disperta Gresik Gunakan DBHCHT 2020 Kembangkan Tembakau Jenis Jinten Petugas Penyuluh Disperta Gresik bersama petani saat melihat hasil budidaya tembakau jenis jinten. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kabupaten Gresik yang dikenal sebagai daerah dengan iklim panas, sangat cocok untuk budidaya berbagai jenis tanaman tembakau.

Untuk itu, Pemkab Gresik di bawah kepemimpinan Bupati Sambari Halim Radianto melalui Dinas Pertanian (Disperta) memberikan pendampingan kepada para petani tembakau untuk mengembangkan komoditas pertanian jenis tembakau.

Baca Juga: Paguyuban Petani Tembakau se-Madura Siap Menangkan Khofifah-Emil dengan Suara 90 Persen

Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Gresik Ir. Eko Anidito Putro, M.M.A, mengungkapkan, pada tahun 2020 ini Disperta mendapatkan alokasi anggaran dari program Dana bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) sebesar Rp 600 juta. Anggaran tersebut digunakan untuk penyuluhan, pendampingan, dan pengembangan budidaya tembakau jenis jinten.

"Saat ini, dengan para petani tembakau sedang mengembangkan tembakau jenis jinten. Sebab, tembakau jenis satu ini yang cocok ditanam di areal pertanian tembakau di Kabupaten Gresik," terang Eko didampingi Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Gresik Reza Pahlevi kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (14/10/2020) di kantornya.

Lanjut Eko, Disperta saat ini melakukan penyuluhan, pembinaan, dan pendampingan petani di empat kecamatan. Rinciannya, Kecamatan Wringinanom di Desa Kesamben Kulon, Kecamatan Balongpanggang di Desa Jombang Delik, Kecamatan Benjeng di Desa Lundo, dan di Kecamatan Duduksampeyan di Desa Tumapel.

Baca Juga: ​Ratusan Kelompok Tani Tembakau di Blitar Dapat Bantuan Alat Senilai Rp2 Miliar dari DBHCHT

"Untuk tembakau jenis jinten yang tertanam di 4 kecamatan menggunakan lahan seluas 19 hektare. Saat ini usia tembako rata-rata 3 bulan," terangnya.

Eko menyatakan, Disperta melibatkan petani tembakau dalam pengembangan budidaya tembakau jenis jinten, salah satunya menggunakan program demplot.

"Metode ini penyuluhan langsung kepada petani dengan membuat lahan percontohan untuk mendorong produktivitas dan hasil pertanian, penggunaan pupuk secara tepat dan berimbang, sehingga hasil panen tembakau lebih maksimal," urainya.

Baca Juga: Petani Sekargadung Lega, Pemdes Bangunkan Dam untuk Pengairan Sawah

Eko kemudian mencontohkan hasil penen tembako jenis jinten di Gresik baru-baru ini. "Rata-rata 1 hektar mendapatkan 15 ton tembakau," ungkapnya.

Menurut Eko, menanam tembakau lebih untung dibanding menanam komoditas yang lain seperti kangkung, maupun padi. "Jadi, kemarin kami ke petani kangkung di Balongpanggang. Ternyata, hasilnya lebih besar tembakau per kilogramnya. Jadi lebih untung menanam tembakau jenis jinten," katanya.

Dijelaskan Eko, secara historis wilayah Kabupaten Gresik pernah menjadi sentra perkebunan tembakau. Perkebunan penghasil tembakau seluas 500 hektare kala itu menyebar di beberapa wilayah Gresik bagian Selatan, yaitu di Kecamatan Wringinanom, Balongpanggang, Benjeng, dan Menganti.

Baca Juga: Desa Pucung Jadi Pilot Project Pertanian Tembakau Jinten

Hal inilah yang kembali digagas oleh Disperta, dengan mengembangkan tembakau agar menjadi salah satu komoditas pertanian di Gresik.

Namun, kata Eko, budidaya tanaman tembakau yang dilakukan berbeda dengan budidaya yang sudah pernah ada. Baik dari sisi perencanaan, perlakuan serta jenis tembakau yang akan ditanam juga berbeda dari jenis tembakau yang pernah ada di Gresik sebelumnya.

"Kami saat ini tengah gencar menanam tembakau jenis jinten selain lahan cocok, secara ekonomis harganya lebih mahal dibanding jenis tembakau lokal yang selama ini dibudidayakan di Gresik," tandasnya.

Baca Juga: Jaga Ketersediaan Air, JITUT di Desa Pandu Gresik Direvitalisasi

Ditambahkan Eko, tanaman tembakau yang bisa dipanen setelah 6-7 bulan ini harus ditanam pada musim kemarau. Dipastikan mulai ditanam sampai panen tidak turun hujan.

Mengenai penjualan hasil panen, pihak Dinas sudah memastikan akan dibeli oleh pengepul tembakau kerja sama dengan Asosiasi Indonesia (APTI) di Jombang. "Untuk penjualan kerjasama dengan APTI," pungkasnya. (hud/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO