GRESIK, BANGSAONLINE.com - Cabup-Cawabup Gresik Nomor Urut 2, Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah (Niat) telah menyiapkan program BPJS gratis bagi pasien kelas 3 dan memberikan subsidi bagi pasien kelas 2.
"Jika Paslon Niat (Gus Yani-Bu Min) terpilih pada coblosan Pilkada 9 Desember 2020, dan dilantik menjadi bupati dan wakil bupati, maka kami akan wujudkan program BPJS gratis bagi pasien kelas 3 dan memberikan subsidi bagi pasien kelas 2," ujar Gus Yani, Minggu (15/11/2020).
BACA JUGA:
- Usung Gus Yani-Bu Min Lagi di Pilkada Gresik 2024, PDIP Jajaki Koalisi dengan PPP dan Demokrat
- Bupati Gresik Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Ketua PDIP Gresik: DPP Perintahkan Tegak Lurus
- Bupati Gresik Ikut Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Anha: Dia Bupati Golkar
- Gus Yani Siap Berkolaborasi dengan Surabaya dan Sidoarjo untuk Majukan Gresik
Menurut Gus Yani, selama ini warga Gresik peserta BPJS ketika berobat ke rumah sakit kerap diperlakukan berbeda dengan pasien umum maupun asuransi. Makanya, melalui program Gresik Sehati, pihaknya menjamin tidak akan ada lagi perlakuan berbeda dari rumah sakit terhadap pasien BPJS di semua kelas. Sebab, program Gresik Sehati bakal menggratiskan pasien BPJS kelas 3 ber-KTP Gresik melalui APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah).
Tak hanya kelas 3, lanjut Gus Yani, pasien BPJS kelas 2 dan 1 nantinya juga disubsidi oleh Pemkab Gresik senilai iuran BPJS kelas 3, sehingga peserta BPJS kelas 2 dan 1 tinggal mengangsur sisanya.
"Semua peserta BPJS kelas 3 nanti akan saya gratiskan. Yang kelas 2 dan 1 juga saya subsidi senilai kelas 3. Kalau sekarang kelas 3 angsurannya Rp 42 ribu, kelas 2 Rp 100 ribu, dan kelas 1 Rp 150 ribu. Maka kelas 2 tinggal ngangsur sisanya Rp 58 ribu, dan kelas 1 tinggal bayar 108 ribu," janji Gus Yani.
Lebih jauh, Gus Yani menjelaskan, pihaknya bersama Bu Min sudah mengkaji dan memperhitungkan matang program ini. Sebab menurutnya, kesehatan merupakan sektor yang fundamental di dalam masyarakat, sehingga alokasi APBD pada sektor kesehatan bisa ditambah tanpa menyebabkan APBD defisit.
"APBD kita ini besar, Rp 3,3 triliun. Karena itu alokasi anggaran di sektor kesehatan masih bisa ditambah. Dan tidak perlu khawatir defisit, karena APBD kita masih bisa ditingkatkan lagi," ungkapnya.
Klik Berita Selanjutnya