​Di Sumsel, Gubernur Khofifah Ajak Paguyuban Warga Jatim Perkuat Perdagangan Antar-Daerah

​Di Sumsel, Gubernur Khofifah Ajak Paguyuban Warga Jatim Perkuat Perdagangan Antar-Daerah Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.

Karena itu ia berharap agar kualitas SDM alumni pesantren atau yang akan nyantri lebih baik masa depan. Selain ada hubungan dagang antara Sumsel dengan Jatim, ia juga berharap ada beasiswa santri yang merupakan Warga Jatim di Sumsel ke Jatim.

“Jadi kalau ada 5 santri yang dikirim ke Jatim, 5 kali 17 kabupaten/kota atau sekitar 85 santri setiap tahunnya. Kalau setiap tahun ada 85 santri dikirim ke Jatim, insyaallah nanti terjadi pengembangan kualitas santri,” jelasnya.

Perwakilan Pengusaha Perempuan kelahiran Jember, Pio mengatakan, usahanya yang telah dilakukan yaitu tour, travel dan transportation, serta UMKM binaan BI dan industri kreatif syariah nasional berupa herritage jewellery atau perhiasan khas Palembang yang berkolaborasi dengan pengrajin dari Jatim. Produk jewellery tersebut sudah dipasarkan dari Sabang sampai Merauke, di Asia dan AS. Penjualannya dilakukan melalui media sosial.

“Alhamdulillah sudah empat tahun berkolaborasi dengan pengrajin-pengrajin yang ada Jatim. Ada 6 KK pengrajin kami. Kami ekspor dari Jatim dan juga langsung dari sana. Antara Sumsel dan Jatim kami kawinkan,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Kadin Banyuasin berasal dari Madura Kyai Fauzi menjelaskan, Lembaga Pengembangan Pertanian NU telah mengembangkan konsep baru yang membutuhkan kerjasama dengan Jatim. Di Sumsel ini membutuhkan bahan pertanian termasuk dolomit dari Jatim.

“Kami membutuhkan dolomit karena tanah kami asam. Ini yang kami butuhkan salah satunya,” kata Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian NU sambil menjelaskan akan dikembangkan Ponpes Pertanian.

Perwakilan UMKM asal Kediri, Ustad Margono menyampaikan, saat Pandemi Covid-19 UMKM sedang mengalami krisis. Untuk mengantisipasinya, pihaknya bersama rekan-rekan UMKM berusaha melakukan inovasi dan terobosan khususnya para pedagang kecil, pedagang sate, pecel lele, pedagang makanan lainnya.

“Dengan adanya kunjungan Gubernur Khofifah, kami merasa sangat gembira. Mudah-mudahan dengan adanya kerjasama dengan Provinsi Jatim, dan membuka perwakilan dagangnya yang diperkuat Paguyuban Warga Jatim, memberikan harapan kepada kami untuk mengembangkan pasar,” katanya.

Perwakilan Seniman Cak Mujianto menyampaikan, Reog Ponorogo dan Kuda Lumping se-Sumsel telah mengadakan show di OPI Mall. Namun ia tetap mengingatkan agar kesenian agar terus dibina oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

“Ini pertama kalinya kesenian Reog Ponorogo dan Kuda Lumping bisa masuk dan menunjukkan keseniannya di OPI Mall ini,” jelasnya.

Sementara itu Perwakilan ASN perantauan asal Kabupaten Gresik Saifudin mengapresiasi Gubernur Khofifah yang mencetuskan aplikasi rujukan One Gate System untuk Covid-19.

“Itu bisa menekan kematian, merujuk berapapun pasien bisa dideteksi secara dini. Itu melalui aplikasi yang dicetuskan Bu Gubernur. Pertama Jatim mencetuskan se-Indonesia,” kata Kabag Humas Kemenag Perwakilan Provinsi Sumsel.

Menurutnya, ASN berasal Jatim di Sumsel cukup banyak berkontribusi untuk pembangunan Sumsel. Diharapkan ada sinergi dari . (ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO