Kawah Ijen Keluarkan Gas Sulfatara, BKSDA Tetapkan Sistem Buka Tutup

Kawah Ijen Keluarkan Gas Sulfatara, BKSDA Tetapkan Sistem Buka Tutup Kawah Ijen

BONDOWOSO (BangsaOnline) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Jember menerapkan sistem buka tutup bagi wisatawan yang hendak menuju . Hal itu menyusul adanya peningkatan aktivitas vulkanik dalam beberapa hari terakhir. 

"Kami menutup total untuk pengunjung yang akan melakukan pendakian malam hari, Untuk siang hari masih bisa," ujar Sunandar Trigunajasa, saat ditemui Wartawan di Pos Paltuding, Jum’at 6/2‎

Kepala BKSDA ini menjelaskan, penerapan sistem buka tutup ini dilakukan berdasarkan rekomendasi dari PVMBG tentang adanya peningkatan gas sulfatara yang muncul dari dalam kawah. Gas ini biasanya makin meningkat saat musim hujan.

"Pada malam hari gas ini tidak bisa terdeteksi secara kasat mata, sehingga sangat membahayakan bagi pengunjung yang mendekati dasar kawah," papar Sunandar.

Pantauan di lapangan, sejumlah petugas ditempatkan di pintu gerbang jalan masuk satu-satunya menuju puncak gunung yang berada di perbatasan Bondowoso dan Banyuwangi itu. Pengunjung yang hendak mendaki di malam hari langsung diminta untuk kembali.

Dengan demikian, pihak BKSDA mengaku masih mengijinkan pengunjung yang melakukan pendakian siang hari. Sebab, pada siang hari gelembung sulfatara itu sudah dapat terurai matahari.

Pendakian ke puncak gunung berketinggian 2.443 meter di atas permukaan laut (mpdl) ini biasanya dilakukan pada malam hari. Sebab, blue fire atau api biru yang muncul dari dapur magma hanya dapat dinikmati saat malam hari.

Pengunjung yang ingin menikmati atraksi api biru itu biasanya berangkat dari Pos Paltuding tengah malam, sekitar pukul 01.00. Setelah menikmati api biru, mereka biasanya melanjutkan menikmati matahari terbit dan keindahan panorama kawah Ijen.

Baca Juga: Khofifah Komentari soal Jatim yang Disebut Jadi Destinasi Wisata Populer 2023

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO