"Karena pelaksanaan reboisasi ini masih di tengah pandemi, maka peserta akan dibatasi dan harus menerapkan protokol kesehatan. Untuk itu, masukan dari Pemerintah Kelurahan Pojok, karang taruna, dan kawan-kawan relawan sangat kami harapkan," harap Setiawan.
Lurah Pojok, Erly Maya Muryati mengatakan bahwa Pemerintah Kelurahan Pojok bersama LMPK dan karang taruna akan mendukung penuh program reboisasi dan revitalisasi sumber air di Gunung Klotok tersebut.
Menurut Erly, hutan di kawasan Gunung Klotok yang dikelola oleh Perhutani Kediri itu memang berada di Kelurahan Pojok. Bila terjadi hal yang tidak diinginkan di Gunung Klotok, tentu masyarakat Pojok yang pertama kali merasakan.
"Maka dari itu, kami sangat mendukung program reboisasi yang digagas oleh PWI Kediri dan kawan-kawan relawan ini. Kami secepatnya juga akan berkoordinasi dengan pihak Perhutani," terang Erly yang juga mantan jurnalis tersebut.
Sementara itu, Beny Prastya mewakili ARPLH berharap acara tidak berhenti saat tanam-tanam. Menurut Beny, setelah pohon ditanam, justru akan menjadi tugas berat karena harus menjaga agar pohon yang ditanam bisa tumbuh dengan baik.
"Setelah acara penanaman, harus diagendakan berapa hari sekali harus dicek untuk memastikan pohon tumbuh dengan baik. Lebih-lebih bila sudah masuk musim kemarau, maka harus ada program untuk menyirami," kata Beny. (uji/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News