Pria yang akrab disapa WS ini menyebut, saat ini untuk kondisi RT/RW di Kota Pahlawan dinyatakan tidak ada yang zona merah. Sebab, rata-rata setiap RT/RW hanya ada satu pasien yang terkonfirmasi. Namun ia memastikan akan terus memperketat penerapan prokes agar ke depan seluruh wilayah di Surabaya menjadi zona hijau.
“Makanya ada perbedaan perketatan di Surat Edaran (SE) dari walikota yang dikeluarkan hanya mengenal zona merah. Untuk perbandingannya zona kuning 40 dan hijau 60,” ungkapnya.
Sementara Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, kedatangannya bersama rombongan untuk melihat implementasi tenaga tracer yang diterapkan di Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo yang sudah menerima pelatihan mendalam beberapa hari lalu. Termasuk dalam membantu isolasi warga, apabila telah dinyatakan positif Covid-19.
“Namun ternyata di Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo berbasis RT/RW kondisinya sudah menjadi wilayah hijau. Sehingga fungsi dari tenaga tracer Bhabinkamtibmas, Babinsa dan unsur desa tetap bertugas sebagai penegak protokol kesehatan (prokes),” kata Marsekal Hadi.
Panglima menyebut, berdasarkan hasil laporan dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, ada sekitar 210 RT se-Jatim yang masuk dalam kategori zona merah. Namun untuk wilayah Surabaya tidak termasuk dalam kategori tersebut.
“Saya yakin 210 RT dengan sistem Kampung Tangguh berbasis RT/RW bisa masuk menjadi wilayah hijau. Saya perintahkan Pangdam untuk bombardir dengan melakukan tracing atau pelacakan dan memperketat pembatasan sosial,” pungkasnya. (ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News