SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Program Jaminan Kesehatan Semesta (JKS) atau Universal Health Coverage (UHC), telah berjalan di Kota Surabaya sejak 1 April 2021. Artinya, warga Surabaya yang ingin berobat ke rumah sakit, cukup menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sudah terlayani secara gratis.
Meski lebih dari satu minggu program ini telah berjalan, namun Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus melakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan agar tidak ada kendala selama penerapan program JKS BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan di lapangan.
BACA JUGA:
- Info BMKG Rabu 18 September: Jatim Cerah, Surabaya Panas Menyengat hingga Segini
- Dinilai Cederai Demokrasi, Ratusan Massa Deklarasi Coblos Kotak Kosong di Pilwali Surabaya 2024
- Pj Adhy Karyono Luncurkan Aplikasi DigiPay, Transaksi Layanan RSUD Dr Soetomo Beralih ke Cashless
- Kampung Semolowaru Selatan Diserang, 2 Rumah Rusak dan 2 Warga Terluka
Nah, untuk memastikan hal itu, Wakil Wali (Wawali) Kota Surabaya, Armuji, memantau langsung beberapa rumah sakit swasta yang telah bekerja sama dengan pemkot. Pria yang akrab disapa Cak Ji ini ingin mengetahui bagaimana penerapan program JKS di lapangan, khususnya pada rumah sakit swasta.
"Makanya kita turun ke lapangan. Kita melihat sejauh mana layanan dari pada dinas kesehatan," kata Cak Ji usai meninjau Rumah Sakit Umum Adi Husada Kapasari Surabaya, Jum'at (9/4/2021).
Hal itu sebagai komitmen Cak Ji untuk memastikan warganya mendapat layanan program JKS dengan baik. Bagi dia, pelayanan kesehatan untuk warga Surabaya adalah yang utama. Bahkan, untuk mengoptimalkan layanan ini, pemkot melalui dinas kesehatan juga menempatkan petugasnya di setiap rumah sakit swasta.
"Tadi di beberapa tempat rumah sakit swasta yang kita tinjau ada pendampingan. Bilamana ada pasien yang mungkin ada trouble masalah KTP atau apa, mereka akan dibantu oleh petugas dinas kesehatan yang ditaruh di masing-masing rumah sakit," ungkap Cak Ji.
Menurut dia, penempatan petugas dinkes di rumah sakit ini untuk membantu warga Surabaya yang mengalami kendala saat memanfaatkan layanan JKS. Apalagi, bagi Cak Ji, orang yang sakit pun juga butuh pelayanan prima.
"Supaya layanannya cukup prima dan lancar. Karena orang yang sakit pun butuh pelayanan yang terbaik," tutur dia.
Namun demikian, Cak Ji juga mengimbau masyarakat agar dapat memilih fasilitas kesehatan terdekat dengan domisili rumah. Tentunya rumah sakit yang dipilih itu telah bekerja sama dengan pemkot dan BPJS Kesehatan dalam program Jaminan Kesehatan Semesta. Bahkan, ketika fasilitas kesehatan yang dipilih itu kondisinya antre, warga masih diberikan alternatif rumah sakit lain.