KOTA PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Kreatif Lapangan (PPKL) Kota Probolinggo gagal melakukan aksi demo. Rencananya, mereka akan melakukan konvoi menuju kantor wali kota dan DPRD setempat.
Rencana aksi konvoi itu dilakukan untuk menyampaikan aspirasinya terkait pemberlakuan PPKM. "Pemberlakuan PPKM ini sangat berpengaruh terhadap PKL," ujar Ketua PPKL Kota Probolinggo, Munadi kepada wartawan, Rabu (28/7/2021).
BACA JUGA:
- Hari Jadi Kota Probolinggo Viral di Media Sosial, Ada Apa?
- Kabar Ketua DPRD Kota Probolinggo 2024 Bakal Diganti Kian Menguat, Dwi Laksmi: Kata Siapa?
- Sambut HUT Kota Probolinggo, Dinas Dikbud Suguhkan Tari Kembang Lamaran di Pawai Budaya
- Polisi akan Selidiki Kasus Dugaan Bongkar Muat Ilegal di Pelabuhan Kota Probolinggo
Menurut dia, dampak pemberlakuan PPKM dengan menyekat sejumlah ruas jalan itu membuat para PKL tidak bisa berjualan. Selain itu, lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) juga dimatikan. "Kalau kondisinya seperti ini, para PKL tidak bisa berjualan," tandasnya.
Gagalnya aksi para PKL itu lantaran para pejabat Forkopimda mendatangi Sekretariat PPKL. "Pemberlakuan PPKM itu peraturan dari pusat bukan daerah," ujar Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin.
Saat menemui para PKL itu, Wali Kota Habib Hadi memberikan edukasi terkait penyebaran Covid-19. "Pedagang boleh berjualan asalkan juga mematuhi prokes," katanya.
Dia menambahkan, pemberlakuan PPKM itu memang sangat berpengaruh terhadap masyarakat. Untuk meringankan beban itu, pemerintah memberikan bantuan.
"Kalau memang ada pedagang yang tidak mendapatkan bantuan, silakan hubungi saya. Atau lapor kepada RT dan kelurahan setempat," katanya. (ugi/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News