PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Program wirausaha baru (WUB) yang menjadi salah satu program prioritas Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mulai memberikan hasil nyata dengan berjalannya usaha kerajinan tangan hasil berbagai pelatihan.
Taufiqurrahman, salah satu pendamping WUB mengungkapkan, pihaknya sudah memverifikasi beberapa jenis usaha para peserta WUB setelah mengikuti pelatihan. Mulai usaha yang tergolong sukses, usaha yang berjalan, bahkan usaha yang tidak berjalan dan harus mendapat pendampingan lebih serius. Namun menurutnya, separuh dari peserta WUB usahanya berjalan lancar.
BACA JUGA:
- Pria di Pamekasan Perkosa Anak Tiri yang Masih SMP hingga Hamil 4 Bulan
- Sempat Dinyatakan Hilang, Ibu Rumah Tangga di Pamekasan Ditemukan Tewas di Dalam Sumur
- Kompensasi dan Ganti Rugi Tak Jelas, Nelayan Pamekasan Khawatirkan Survei Migas PT Anugerah
- Kiai se-Madura Deklarasi Khofifah-Emil, Ketum Muslimat itu Ngaku Ajak Puasa Kepala OPD Puasa 41 Hari
"Usaha yang paling sukses itu rata-rata usaha yang baru di Pamekasan. Seperti pembuatan songkok, sarung tenun, dan pembuatan tas. Usaha tas sekarang kekurangan stok, karena keterbatasan karyawan," terangnya, Kamis (26/8/2021).
Pihaknya menargetkan produksi tas minimal bisa memenuhi kebutuhan anak sekolah tingkat sekolah dasar (SD) dan tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD). Sehingga, anak sekolah di Pamekasan bisa memakai tas hasil produksi warga Pamekasan sendiri.
"Tapi kami yakin dalam satu atau dua tahun ke depan insyaAllah mampu menjawab kebutuhan," katanya dengan nada optimis.
Selain melakukan pendampingan terhadap usaha yang dijalankan peserta WUB, sambung Taufiq, pihaknya juga senantiasa memberikan motivasi kepada mereka agar tidak jenuh dalam berwirausaha. Karena tidak jarang dari peserta pelatihan berhenti di tengah jalan dan memilih menjadi karyawan.
"Usaha merubah pola pikir masyarakat dalam berwirausaha bukan perkara mudah. Perlu strategi motivasi agar mereka tidak mudah putus asa dalam menjalankan usahanya yang notabene masih pemula," katanya.
"Rata-rata masyarakat kita ini tidak berani melakukan inovasi baru, makanya perlu kita rubah agar memiliki keinginan untuk berwirausaha. Buktinya ketika kita latih, di pertengahan jalan berhenti karena menganggap lebih baik mencari kerja daripada berkreasi, karena kalkulasi untung ruginya lebih jelas," tandasnya.
Klik Berita Selanjutnya