GRESIK, BANGSAONLINE.com - Desa Tlogobendung, Kecamatan Gresik, menjadi langganan banjir dalam sepekan ini karena curah hujan yang tinggi. Hingga kemarin petang, banjir akibat luapan penampungan air di Telogo Dendo (Wahana Expresi Pusponegoro) lebih parah, dengan ketinggian mencapai 1 meter lebih.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kepala Desa Tlogobendung, Sri Winarni, ada 250 rumah warga yang terendam. Menurut dia, banjir akibat musim hujan kali ini merupakan yang terparah.
"Terima kasih atas perhatiannya. Semoga pemerintah daerah bisa memberikan solusi yang terbaik. Dengan banjir yang setiap tahun dialami oleh warga Gresik, semoga tahun depan sudah tidak ada lagi banjir," ujarnya saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Minggu (12/12).
Menanggapi hal itu, Bendahara DPC PDIP Gresik, Siti Muafiyah, juga membenarkan bahwa dalam sepekan ini alur Telogo Dendo selalu meluap saat hujan deras. Ia menuturkan, air luapan itu mengalir deras ke arah utara, seperti di depan Kantor DPC PDIP Gresik yang menuju Desa Tlogobendung.
"Di sana (sekitar Telogo Dendo) ada pintu airnya. Kalau hujan pintu air dibuka. Kalau waktunya air laut pasang, pintu air ditutup, kemudian air harus dipompa ke laut," ucap Siti.
"Memang, seperti Sabtu (11/12) petang kemarin, hujan sangat deras, sehingga saluran air di Telogo Dendo tak mampu menampung debit air sehingga meluap ke desa sekitar," urai Siti Menambahkan.
Camat Gresik, Agung Endro Dwi Setyo Utomo, sudah turun ke lokasi untuk meninjau kondisi. Beberapa titik yang dipantau adalah Desa Tlogobendung, di Pasar Kota Gresik, Jalan Samanhudi, Kali Tutup, dan sejumlah titik lain.
Klik Berita Selanjutnya