Lestarikan Budaya Jawa, SDN 3 Ngetos Nganjuk Ajari Siswa Karawitan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Lestarikan Budaya Jawa, SDN 3 Ngetos Nganjuk Ajari Siswa Karawitan

Minggu, 21 Februari 2016 19:18 WIB

LESTARIKAN BUDAYA: Siswa-siswi SD di Desa Ngetos, Nganjuk saat berlatih karawitan dengan alat musik tradisional. foto: soewandito/ BANGSAONLINE

NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Di tengah maraknya alat musik modern dan juga alat komunikasi yang cangih, ternyata masih banyak insan seni yang peduli dengan kesenian tradisional, salah satunya yang dilakukan anak-anak sekolah dasar (SD), di Desa/Kecamatan Ngetos.

Dengan perlengkapan musik tradisional gamelan yang dimiliki sekolah yang ada di lereng Gunung Wilis ini, mereka secara rutin berlatih mencintai tradisi Jawa Karawitan. Setiap hari Minggu, salah satu guru di sekolah ini yang memiliki bakat seni gemelan mengajari anak-anak.

“Sejak dahulu selalu ada latihan karawitan rutin. Cukup banyak anak-anak yang bergabung dan suka bermain gamelan di sini,” ujar Agus Wiyanto, salah satu staf di SD setempat yang ikut membantu latihan.

Anak-anak yang rata-rata berusia 9-12 tahun itu dilatih bermain gamelan sambil menembangkan lagu-lagu dolanan khas Jawa yang kini sudah nyaris punah dan asing di telinga anak-anak kebanyakan, apalagi yang tnggal di perkotaan.

Tak heran, meski masih berusia dini, anak-anak ini bisa membaca titi nada laras slendro dan pelog khas tembang Jawa. “Sudah ada rangkaian titi nada lagunya. Mereka sudah bisa membaca sendiri,” jelas Agus guru kesenian.

Menurut Agus, sekolahnya memang sengaja memberikan ruang bagi generasi muda untuk mempraktekkan langsung kesenian Jawa. Apalagi saat ini sangat susah mengajak anak-anak gemar seni tradisional.

Diceritakan, dulunya dia mengaku kesulitan mengajak anak-anak belajar seni gamelan ini, tetapi dengan telaten dia mengenalkan satu persatu siswa yang masih belia ini untuk dapat kembali mengenal seni tradisional.

''Hasilnya seperti saat ini bisa dilihat,'' katanya sambil menunjuk anak didiknya yang sedang berlatih. Kegiatan ini juga bisa disebutnya melatih kemampuan mereka untuk bekerja sama.

“Kunci utama permainan karawitan adalah ketepatan dan kerja sama. Dengan kerja sama yang baik, permainan cantik, pun sebaliknya. Karenanya, permainan gamelan ini tak hanya sekadar memainkan alat musik tradisional. Tapi ada nilai kerja sama yang dijunjung tinggi,” ungkap Agus.

Tak hanya sekadar berlatih, anak-anak SD di kaki Gunung Wilis ini juga kerap ikut pentas pertunjukan di desa-desa, hingga pada acara hari-hari besar seperti Hari Kartini atau peringatan 17 Agustus. Dengan begitu orang tua akan tahu bahwa anak-anak penerus generasi bangsa dari Kabupaten Nganjuk, masih bisa diandalkan untuk melestarikan tradisi leluhur mereka. (dit/rev) 

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video