Batu Akik Bakal Kembali Booming, Jenis Red Kalsedon masih Diincar
Rabu, 20 April 2016 16:06 WIB
JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Trend batu akik tak ubahnya seperti bunga gelombang cinta yang beberapa tahun lalu sempat melejit, namun tak lama berselang "lenyap". Harga yang semula tembus hingga ratusan juta, sekarang hanya menjadi penghias kebun belakang rumah.
Lantas bagaimana dengan bebatuan akik, yang juga nyaris hancur lebur menjadi bebatuan gunung tak bernilai?
BACA JUGA:
Batu Akik Kembali Menggeliat di Pacitan
Batu Akik Diprediksi Bakal Kembali Booming di Pacitan
Seperti Apa Aura dan Kekuatan Mistis Batu Akik Pacitan? Ini Penjelasan Kolektor
Batu Akik Lumajang Bisa Capai Harga Rp 1 Miliar Lebih
Menurut Syamsul Arifin, salah seorang kolektor batu akik di Pacitan, mengatakan, diakuinya memang belum lama ini trend batu akik sempat redup. Hal tersebut lebih dipengaruhi dampak psikologis masyarakat penggemar. "Hal wajar bila suatu hobi itu akan mengalami pasang surut," katanya, Rabu (20/4).
Mantan komisioner Panwaslih Kabupaten Pacitan ini menjelaskan, sekalipun sempat mengalami titik jenuh, akan tetapi bebatuan akik tak seperti trend bunga. Selain bersifat portable, dan menjadi penghias jari yang begitu memukau, bebatuan akik juga masih memiliki nilai ekonomis sangat tinggi.
Bahkan harga bebatuan akik sekelas Kalsedon Red Baron Super, jauh lebih tinggi bila dibandingkan saat masa booming lalu.