Diresmikan, Sentra Wisata Kuliner Convention Hall Bisa Buka 24 Jam | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Diresmikan, Sentra Wisata Kuliner Convention Hall Bisa Buka 24 Jam

Rabu, 04 Januari 2017 21:52 WIB

“Bapak ibu bisa berjualan 24 jam dan nggak perlu takut diusir Satpol PP. Kenapa 24 jam? Karena banyak warga Surabaya yang life time-nya itu sampai 24 jam. Itulah kenapa Taman Bungkul bisa ramai selama 24 jam,” jelas wali kota.

Keuntungan lainnya, pedagang akan mendapatkan pelatihan untuk mengolah rasa makanan juga pelatihan dari desain produk. Pemkot melalui Dinas Kesehatan juga akan rutin mengontrol kesehatan makanan sehingga warga yang datang ke sentra PKL tersebut, tidak perlu khawatir makanannya mengandung zat pewarna makanan ataupun pewarna tekstil. Apalagi, pedagang juga tidak dibebani kewajiban membayar pajak untuk sekian tahun. “Pedagang hanya perlu membayar biaya sewa retribusi. Dan itu murah sekali,” imbuh wali kota.

Yang menarik dari Sentra Wisata Kuliner Convention Hall ini tidak hanya menjajakan beragam makanan dan minuman. Tetapi juga ada stan khusus memasarkan handycraft hasil kerajinan warga. Total ada 46 buah rombong, 46 unit meja dan kursi serta delapan tempat sampah. Juga ada kamar mandi dan toilet yang bersih. Selain PKL Convention Hall Jalan Arif Rahman Hakim, wali kota juga meresmikan Sentra PKL di Kapas Krampung. Dan itu semakin menambah banyak daftar sentra PKL yang telah dibangun oleh Pemkot Surabaya.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Surabaya, Eko Haryanto menambahkan, selain memberikan pelatihan kepada para pedagang kaki lima yang mengisi sentra PKL, kemajuan sentra PKL juga didukung adanya mantri ekonomi. Mereka adalah masyarakat yang punya komitmen untuk memajukan sentra PKL. Eko mengatakan, untuk saat ini sudah ada 60 mantri ekonomi yang setiap orang bisa memegang dua sentra PKL.

“Mantri ekonomi itu yang nanti mengontrol capaian omzet nya di sini, juga bagaimana manajemen pengelolaan dan bagaimana mengembangkan produknya. Dia yang melaporkan secara rutin ke koordinator yang kemudian melapor ke kami. Dari situ kamu bisa mengevaluasi, semisal di sentra A ada yang kurang bagus itu kenapa sehingga bisa kami carikan solusi,” ujar Eko Haryanto. (*)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video