Dirut Baru Tak Jawab Persoalan, PDAM Maja Tirta Masih Netek Pemerintah
Wartawan: Yudi Eko Purnomo
Selasa, 22 Agustus 2017 21:36 WIB
MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Suplai dana Rp 7,4 miliar dari Pemkot Mojokerto kepada PDAM Maja Tirta tampaknya masih menjadi penyanggah satu-satunya keberlangsungan perusahaan plat merah yang berada diambang kejatuhan tersebut. Sejatinya, dengan diselenggarakannya lelang jabatan pada PD tersebut akan mengangkat citra produsen air bersih yang gagal eksis tersebut.
"Dua tahun BEP (Break Event Point). Selama itu pasti butuh penyertaan modal dari pemkot termasuk APBN seberapapun besarnya," ujar Iewan Prasetyo, beberapa saat setelah dilantik menjadi Direktur PDAM yang baru, Selasa (22/8).
BACA JUGA:
Pembina PDAM Kota Mojokerto Setujui Kenaikan Tarif Tutup Biaya Operasional
Kebijakan Denda PDAM Diprotes Pelanggan
Biaya Porduksi Tinggi, PDAM Mojokerto Desak Pemkot Terbitkan SE dan Perda Berlangganan
Meski terpilih lewat penyisihan kandidat yang ketat, Iewan tampak tak malu-malu berharap adanya suplai dana dari pemkot untuk keberlangsungan PDAM tersebut. "Target penyehatan dua tahun. Akan kelihatan progresnya," janjinya meski tak mengurai program seperti apa yang bakal ia terapkan.
Seperti dengan dirut-dirut yang terdahulu, ia akan mengadakan evaluasi mengapa selama ini pelayanan PDAM hanya bisa dilakukan pagi sore saja. "Saya punya resepnya, tapi harus saya pilah satu per satu kenapa seperti itu," tambahnya.
Padahal, ia mengakui kondisi PDAM lagi tidak bagus-bagusnya. "Saya akui sedang sakit. Karenanya, kami akan menggunakan strategi pembenahan SDM. Masa dari 40 pegawai yang ada, tidak ada yang tidak berpotensi. Mereka yang tidak berpotensi akan kami ajak bekerja," tuturnya.