Kepala Dinkes Kota Kediri Bagikan Tips untuk Menangani Omicron

Kepala Dinkes Kota Kediri Bagikan Tips untuk Menangani Omicron Kepala Dinkes Kota Kediri, Fauzan Adima. Foto: MUJI HARJITA/BANGSAONLINE

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri menganjurkan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi hingga dosis III guna menekan lonjakan kasus Covid-19. Belakangan ini, angka Covid-19 di Kota Kediri semakin meningkat dan tidak menutup kemungkinan varian Omicron turut menjadi penyumbang pertambahan kasus tersebut.

Varian baru Covid-19 yang masuk ke Indonesia pada Desember 2021 memiliki perbedaan gejala dengan varian-varian sebelumnya. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinkes Kota Kediri, .

“Bedanya Omicron dengan varian sebelumnya banyak, mulai varian alpha, beta, gamma, delta, . Secara prinsip Omicron termasuk virus SARS-CoV-2,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Senin (21/2).

Ia memaparkan, memiliki beberapa spesifikasi yang menjadi pembeda dengan varian sebelumnya, yakni tingkat penularan (transmissibility) yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan varian sebelumnya, lalu tingkat keparahan (severity) lebih ringan dibandingkan dengan derajat kesakitan varian sebelumnya (delta).

Kemudian, lanjut Fauzan, memiliki kelihaian dalam menghindari kekebalan dalam tubuh  dan lebih pintar dibandingkan dengan delta (escape from immunity) dan kasus yang dirawat di RS (hospitalisasi) lebih rendah dibandingkan dengan varian sebelumnya.

“Artinya dengan adanya vaksinasi 98 persen imunitas kita dapat menolak, hanya 2 persen yang bisa menembus. Tapi kalau Omicron pada orang yang sudah divaksin masih bisa terinfeksi 40 persen, jadi tubuh kita hanya bisa menahan 60 persen dari Omicron,” paparnya.

Omicron memiliki gejala klinis hampir sama dengan gejala yang timbul pada varian sebelumnya. Namun, terdapat ciri mendasar selain flu, batuk, sesak nafas, yakni pasien positif Omicron akan mengalami fatigue (kelelahan) dan malaise (malas beraktivitas)

“Bedanya pasien akan kelelahan, badan terasa pegal-pegal, nyeri otot, pusing, dan terkadang mual muntah,” kata Fauzan.

Walau gejala Omicron yang muncul lebih ringan serta tingkat hospitalisasi lebih rendah, virus ini dapat menyerang siapa saja. Bahkan, bisa menimbulkan kematian.

“Siapa saja bisa tertular Omicron, bisa masuk RS gara-gara Omicron, apalagi bisa menimbulkan kematian,” tuturnya.

Dinkes Kota Kediri menganjurkan kepada seluruh masyarakat untuk melakukan vaksinasi booster untuk mempercepat terbentuknya kekebalan komunal (herd immunity). 

“Kalau sudah divaksin booster, tubuh masih bisa bertahan 60%. Sekarang kalau kita tidak vaksin 100% pasti tertular oleh Omicron, jadi lebih baik segera melakukan vaksin” ucapnya.

Metode penanganan Omicron masih sama dengan varian-varian sebelumnya, yakni dengan memperbanyak asupan vitamin hingga suplemen anti-virus. Apabila mengalami penurunan kondisi tubuh, Fauzan tetap menyarankan pasien untuk dirujuk ke rumah sakit terdekat.

“Cuma karena tingkat severity lebih rendah jadi tidak perlu masuk rumah sakit cukup isolasi mandiri (isoman). Karena kalau semua masuk RS akan menimbulkan kepanikan,” ungkapnya.

Pasien positif Omicron dianjurkan untuk menjalani isoman selama lima hari. Akan tetapi untuk menghalau keraguan varian Omicron atau lainnya, Dinkes Kota Kediri menyarankan isoman selama sepuluh hari.

“Cara memastikan Omicron atau bukan cukup memakan waktu, karena harus melewati uji S-gene Target Failure (SGTF) dan Whole Genome Sequencing (WGS), oleh karena itu sebaiknya isolasi sepuluh hari saja,” urai Fauzan.

Hal-hal yang harus dilakukan saat isoman, yakni istirahat cukup, memperbanyak asupan bergizi, tidak boleh stres dan panik, hindari interaksi dengan orang yang sehat, jaga kebersihan diri, serta pastikan tempat isolasi memiliki ventilasi yang bagus.

“Pasien isoman bisa mengonsumsi vitamin ataupun makanan yang banyak mengandung vitamin C dan D. Bisa minta vitamin C dan D ke Puskesmas ataupun memperolehnya melalui buah dan sayur,” imbaunya.

Ia menambahkan, masyarakat dapat memilih opsi berkonsultasi melalui telemedicine apabila diperlukan. Dinkes Kota Kediri sudah menyediakan telemedicine bernama 'On-Line' yang dapat diakses seluruh masyarakat.

“Biasanya pasien yang positif isoman sudah diberikan nomor telepon Puskesmas, sehingga bisa konsultasi melalui telepon. Kalau ada hal-hal yang harus dikunjungi Puskesman maka akan datang” pungkasnya. (uji/mar)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO