"Sementara dana pembinaan kita saja sebesar Rp2,5 miliar dan itu digunakan untuk open turnamen, maka pembinaan kita yang akan tersendat. Maka perlu adanya anggaran yang digunakan untuk menggelar open turnamen," pungkasnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo, memaparkan bahwa peranan KONI di Kota Mojokerto sangat penting dalam membantu Pemkot dalam meningkatkan prestasi.
"Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas kerja keras pengurus KONI Kota Mojokerto periode 2019-2023 atas prestasi olahraga di Kota Mojokerto. Berkat dedikasi, pelatihan dan kerja keras KONI, olahraga di Kota Mojokerto bisa melahirkan prestasi," ucapnya.
Ia menyebut, tahun depan Kota Mojokerto akan menjadi tuan rumah Porprov Jatim. Hal ini menjadi kesempatan emas untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Penyelenggaraan Porprov nanti tidak hanya berdampak di bidang olahraga, tapi juga mempunyai multi efek untuk masyarakat, baik itu bisnis maupun UMKM," ungkapnya.
Gaguk juga membuka pintu selebar-lebarnya dalam penyelenggaraan open turnamen masing-masing cabor di Kota Mojokerto. Hanya saja anggaran sebesar itu tidak mampu ditanggung sepenuhnya dari APBD Kota Mojokerto. Meski begitu, Gaguk akan mencoba memfasilitasi KONI untuk terselenggaranya open turnamen itu.
"Oleh karena itu mari kita duduk bersama, mungkin saya bisa fasilitasi. Bisa jadi tidak semuanya dari APBD tapi bisa berinovasi dengan hal lain," sebutnya. (yep/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News