Diduga Langgar Netralitas Pilkada, Dua Oknum ASN Pemkab Blitar Dilaporkan ke Bawaslu

Diduga Langgar Netralitas Pilkada, Dua Oknum ASN Pemkab Blitar Dilaporkan ke Bawaslu Tangkapan layar pria yang diduga Camat dan Lurah Kamulan saat mengikuti acara yang menghadirkan bakal calon bupati Rini Syarifah atau Mak Rini. Keduanya juga diduga memakai atribut dari bakal calon bupati Rini Syarifah.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Dua oknum aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Blitar dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Pelaporan dilakukan usai kedua ASN itu diduga melanggar netralitas ASN pada Pilkada 2024.

Dua ASN yang merupakan oknum camat dan lurah tersebut dilaporkan oleh tim kampanye pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Blitar -Beky Herdihansah (Rizky).

Keduanya terang-terangan mengenakan atribut pasangan petahana - Abdul Ghoni di sebuah acara yang menghadirkan bakal calon bupati atau Mak Rini.

Selain ke Bawaslu, Tim Kampanye -Beky Herdihansah  juga melaporkan dugaan pelanggaran netralitas itu ke Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKPSDM).

Moh Hidayatus S, Divisi Hukum Tim Kampanye pasangan -Beky, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya laporan dugaan pelanggaran netralitas ASN di Pilkada 2024.

"Betul. Laporan dimasukkan secara resmi ke BKPSDM dan Bawaslu pada 17 September 2024," ujar Moh Hidayatus, Sabtu (21/9/2024).

Peristiwa dugaan pelanggaran netralitas ASN itu berlangsung pada 8 September 2024 di wilayah , Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar.

Kedua oknum ASN itu hadir dalam kegiatan mobilisasi massa yang dikemas acara jalan sehat bertema Pemuda Kamulan Bersatu.

Sebagian besar yang hadir, termasuk Camat dan Lurah Kamulan mengenakan kaos bersablon Pemuda Kamulan Bersatu dengan bagian punggung bertulisan: 'Maju Bersama, Rindu Berkelanjutan', yang diketahui merupakan tagline pasangan -Abdul Ghoni dalam Pilkada Kabupaten Blitar 2024.

Tak hanya itu, informasi yang beredar, keduanya juga diduga memandu massa untuk meneriakkan jargon pemenangan pasangan Rini-Ghoni secara bersama-sama.

Menurut Hidayatus, seluruh bukti foto dan rekaman video yang mengarah pada dugaan pelanggaran netralitas ASN di Pilkada 2024 telah disertakan dalam laporan.

"Kita memiliki bukti yang lengkap dan sudah kita sertakan dalam laporan," terang Hidayatus.

Kedua oknum ASN tersebut dianggap telah mengabaikan UU No 20 Tahun 2023 tentang ASN, PP No 42 Tahun 2024 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik PNS dan SKB Menpan RB, Mendagri, BKN, KASN, dan Bawaslu No 2 Tahun 2022.

Bahkan bukan hanya mengabaikan, keduanya dapat dinilai telah melecehkan ketentuan hukum yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

Hidayatus meminta lembaga berwenang, yakni dalam hal ini BKPSDM Pemkab Blitar dan Bawaslu memeriksa kedua oknum ASN bersangkutan.

BKPSDM dan Bawaslu diharap berani memberikan tindakan tegas, termasuk menjatuhkan sanksi setimpal jika kedua oknum ASN terbukti melakukan pelanggaran netralitas.

Hal itu untuk membuktikan bahwa sosialisasi netralitas ASN dalam pelaksanaan Pilkada Kabupaten Blitar 2024 bukan sekadar lips service.

Terkait kemungkinan adanya dalih klasik bahwa dugaan pelanggaran netralitas ASN itu terjadi sebelum masa kampanye, Hidayatus menegaskan semua kembali pada aturan yang berlaku.

"Silakan saja kalau ada dalih seperti itu (belum masa kampanye). Tapi semua kembali pada aturan yang berlaku," pungkasnya. (ina/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO