JAKARTA (bangsaonline)
Para ilmuwan menemukan sejumlah lukisan kuno di gua-gua di kawasan pedesaan Maros, Sulawesi Selatan dan diperkirakan sebagai salah satu karya seni tertua dunia.
BACA JUGA:
- Kirim Lima Lukisan ke Jepang , Siswi SDN Junrejo 2 Kota Batu Raih Prestasi Internasional
- Gubernur Khofifah Optimis PSLI 2022 Jadi Resonansi Bangkitnya Ekonomi Kreatif dan Industri Seni
- 3.000 Lukisan Dipamerkan dalam PSLI, Termasuk 17 Lukisan SBY
- Kolaborasi Chef Surabaya Suites Hotel dan 15 Pelukis, Racik Bumbu Dapur Jadi Bahan Melukis
Sejauh ini, temuan lukisan di gua-gua hanya ditemukan di Eropa Barat.
Para peneliti mengatakan kepada jurnal Nature bahwa temuan di Indonesia ini dapat memberikan gambaran lebih lanjut tentang bagaimana manusia menemukan kemampuan memproduksi barang seni.
Para ilmuwan dari Australia dan Indonesia meneliti lapisan stalaktit di gua itu yang menutupi lukisan-lukisan ini.
Para seniman purba membuat lukisan itu dengan menempelkan cat dengan tangan ke dinding dan langit-langit gua. Diperkirakan ini lukisan paling tua berumur paling tidak 40.000 tahun.
Dr Maxime Aubert, dari Universitas Griffith di Queensland, Australia, yang meneliti umur lukisan itu menerangkan bahwa salah satu di antaranya kemungkinan lukisan sejenis yang paling kuno.
Lukisan binatang yang kemungkinan hanya ditemukan dan diburu di Sulawesi.
"Usia lukisan ini adalah 39.900 tahun, dan merupakan lukisan stensil tangan tertua di dunia.
"Di samping lukisan ini adalah lukisan babi yang berumur paling tidak 35.400 tahun dan merupakan salah satu lukisan figur tertua di dunia, atau mungkin yang tertua," katanya kepada BBC News.
Ada pula lukisan gua yang berusia sekitar 27.000 tahun, dan itu berarti penduduk di sekitar melukis selama paling tidak 13.000 tahun.
Selain itu, ada pula lukisan di gua-gua di kawasan Bone, sekitar 100 kilometer di utara Maros.
Namun lukisan-lukisan itu tidak dapat diteliti umurnya karena banyaknya stalaktit.
Tetapi menurut para peneliti, usia lukisan itu kemungkinan sama dengan yang di Maros karena jenisnya mirip.
Temuan karya seni gua Indonesia ini penting karena menunjukkan awal intelektual manusia. Seni dan kemampuan untuk berpikir abstrak merupakan perbedaan utama manusia dengan binatang.
Klik Berita Selanjutnya