SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI Muhadjir Effendy bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini meninjau langsung Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Surabaya, Selasa (16/2/2021).
Menko PMK Muhajir mengungkapkan, berdasarkan hasil tinjauan serta laporan dari PMI Surabaya, memang terjadi kelangkaan terkait ketersediaan kantong plasma di Kota Pahlawan. Karenanya, dia memastikan segera berkomunikasi dengan instansi terkait.
BACA JUGA:
- Benarkah Nasi Jagung Lebih Sehat dari Nasi Putih? Ini Penjelasannya
- Zanariah Dampingi Menko PMK Resmikan Gedung KH Soedja RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota Kediri
- Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis
- Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall
"Ada masalah kelangkaan kantong, saya berharap nanti segera berkomunikasi dengan kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) untuk pengadaannya bisa lebih baik sehingga tidak terjadi keterlambatan," ungkap Muhajir di sela tinjauannya.
Selain itu, dia juga mengakui bahwa ketersediaan alat donor plasma konvalesen juga masih kurang, bahkan belum merata. Muhajir menyebut, di awal sebagian besar pendistribusian alat masih menyasar ke kota-kota besar seperti Surabaya dan DKI Jakarta.
BACA JUGA Jumlah Meningkat Tajam, Menko PMK Soroti Upaya Penanganan Limbah Medis di Daerah
"Kalau masalah pendanaan sudah kita atur dari Kemenkes (Kementerian Kesehatan) dan BNPB, hanya memang peralatannya yang masih langka," ucapnya.
Apalagi, kata dia, seluruh negara saat ini mulai sadar bahwa plasma konvalesen ternyata menjadi faktor pembeda untuk terapi penyembuhan Covid-19. Terlebih, organisasi kesehatan dunia (WHO) juga telah merekomendasikan metode plasma konvalesen. "Sehingga sekarang ramai-ramai mencari alat ini," kata Menko PMK.
Di waktu yang sama, Wali Kota Whisnu berharap, kunjungan Menko PMK ke UDD PMI Surabaya ini dapat segera membantu mengatasi masalah kelangkaan kantong plasma. Sehingga tingginya jumlah pendonor plasma konvalesen di Surabaya dapat diimbangi dengan ketersediaan kantong plasma dan alat.
"Alhamdulillah, ada perhatian dari pemerintah pusat, kelangkaan di Surabaya terkait kantong plasma tadi direspons oleh Pak Menko. Kita harapkan satu atau dua hari ini ada tambahan kantong plasma. Karena ini para penyintas di Surabaya sudah semakin bersemangat untuk memberikan donor plasma konvalesennya dan ini antreannya juga sudah banyak," kata Wali Kota Whisnu.
Klik Berita Selanjutnya