Terbukti Katrol Suara Parpol-Kursi DPR, Khofifah Jadi Rebutan Prabowo, Erick, Airlangga
Editor: M Mas'ud Adnan
Rabu, 30 Maret 2022 19:34 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Rebutan Khofifah Indar Parawansa secara terbuka yang dilakukan para ketua umum partai politik dan menteri menjadi buah bibir di Jawa Timur. Apalagi mereka terang-terangan memasang baliho untuk bersanding dengan ketua umum PP Muslimat NU dan gubernur Jawa Timur itu .
Siapa saja mereka? Antara lain Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Menteri BUMN Erick Thohir.
BACA JUGA:
Dilantik Jadi Ketua DP HKTI Jatim, Khofifah Bertekad Wujudkan Smart Village dan Sejumlah Program
Fadli Zon Lantik Pengurus DPD HKTI Jatim, Khofifah Dorong Gerakan Kembali ke Desa
Di Haul ke-13 KH Ahmad Zamachsyari, Khofifah Didoakan Lanjutkan Pimpin Jawa Timur
Barisan Loyalis Gus Dur Lumajang Deklarasi Dukung Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024
Lalu apa yang diharapkan mereka. Apa keunggulan Khofifah? Simak lanjutan tulisan M Mas’ud Adnan - edisi ketiga - di HARIAN BANGSA di bawah ini. Selamat membaca:
Soliditas Muslimat NU di belakang Khofifah memang luar biasa. Karena itu wajar jika para pimpinan partai politik berebut bersanding dengan Khofifah Indar Parawansa.
Saya sendiri punya pengalaman konkret saat aktif di partai politik. Menjelang Pilgub Jatim 2013, saya ikut rapat PKB Jatim di Hotel Utami Sidoarjo. Saat itu saya Wakil Ketua DPW PKB Jatim.
Tapi Pak Halim Iskandar (Gus Nanang, Ketua DPW PKB Jatim) minta saya agar mendampingi Ketua Umum PKB A Muhaimin Iskandar (Cak Imin) kunjungan kerja ke Sidoarjo.
“Cak Ud dampingi ketum ke Sidoarjo,” perintah Gus Nanang kepada saya saat itu.
Nah, di dalam mobil - dalam perjalanan ke Sidoarjo - Cak Imin tanya saya soal Calon Gubernur Jatim. “Menurut Cak Ud kita mengusung siapa. Pak Karwo atau Khofifah,” tanyanya. Cak Imin sangat terbuka sharing ide dengan saya. Saat itu.
(Billboard Airlangga Hartarto bersanding dengan Khofifah Indar Parawansa. Foto: selalu.id)
Saya menjawab lugas. “Kalau PKB mau cari uang ya mengusung Pak Karwo. Tapi kalau PKB mau cari suara ya mengusung Khofifah. Menurut saya, menang atau kalah, suara Muslimat NU pasti ke PKB, kalau kita merekom Khofifah,” jawab saya.
Cak Imin tak segera memutuskan. Di Sidoarjo, salah satu agenda Cak Imin bertemu Ketua Muslimat NU Sidoarjo. Dalam pertemuan yang hanya diikuti empat orang, termasuk saya, itulah ketua Muslimat NU Sidoarjo itu bercerita bahwa dia punya kelompok koperasi. Anggotanya ribuan. Saya lupa jumlah persisnya. Apa 6.000 atau 60.000.
“Kalau saya perlu mereka, saya cukup SMS (saat itu WA jarang), mereka sudah berkumpul,” katanya.
Cak Imin sangat terkesan. “Iya ya, kalau kita gandeng Muslimat NU dahsyat. Costnya juga tidak mahal seperti NU. Cukup dikasih Rp 15 juta aja per cabang Muslimat NU sudah solid dukung kita,” kata Cak Imin dalam perjalanan kebali ke Hotel Utami.
Rapat PKB di Hotel Utami yang membahas tentang Pilgub hampir selesai. Rapat yang dipimpin Gus Halim itu sepakat mendukung Pak Karwo. Tapi ketika mau diputuskan Cak Imin menyela.
“Sebentar. Kita dengarkan dulu alasan Cak Ud,” kata cak Imin.
Simak berita selengkapnya ...